Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
FIFA menyatakan teknologi Video Assistant Referee (VAR) sudah bisa digunakan di pertandingan Championship Series Liga 1 Indonesia pada Mei 2024.
Instruktur VAR FIFA, Subkhiddin bin Mohammad Salleh, menjelaskan, kemarin dan hari ini adalah uji coba terakhir untuk penerapan VAR dari serangkaian uji coba yang telah dilakukan sebelumnya.
"Jadi, keputusannya sangat baik dan saya katakan lulus," kata Subkhiddin usai meninjau proses uji coba VAR di Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (25/3) malam.
Baca juga : PSSI Akui Wasit Indonesia belum Siap Gunakan VAR
Lebih lanjut dia menjelaskan, uji coba terakhir di Solo berjalan baik dan hari ini juga sudah dinyatakan layak untuk diterapkan di laga Championship Series Liga 1.
Ia mengatakan, kemarin, sejumlah rangkaian uji coba dilakukan kepada asisten wasit yang akan menggunakan teknologi tersebut.
"Hari ini, kami mengadakan final assessment untuk menilai kemampuan, kapabilitas, dan cara berkomunikasi mereka dengan wasit yang ada di lapangan," ujar instruktur VAR FIFA asal Malaysia itu.
Baca juga : 42 Wasit Indonesia Ikut Kursus VAR
Meski begitu, FIFA tetap akan memantau penerapan teknologi itu dan tetap mematangkan pemahaman wasit terkait protokol penerapan VAR.
Project Manager Technology PT Liga Indonesia Baru (LIB), Muhammad Syafiq Bahanan, mengatakan, ke depan, dalam pertandingan ada empat wasit yang akan bertugas di lapangan, yaitu satu wasit utama, dua asisten wasit atau hakim garis, dan satu cadangan.
Sedangkan untuk membantu wasit utama di dalam lapangan, wasit VAR yang dalam ruangan ada tiga, yaitu wasit VAR, asisten wasit VAR, dan operator VAR.
Baca juga : Februari 2024, Teknologi VAR Digunakan di Liga Indonesia
Syafiq menambahkan, khusus wasit dan asisten wasit VAR harus berlisensi FIFA.
Di Liga 1, tambah dia, saat ini, Indonesia memiliki 13 wasit yang berlisensi VAR dan 22 orang berlisensi asisten wasit VAR.
PT LIB memberlakukan dua tahap di Liga 1 musim 2023/2024, yaitu fase Reguler Series dan Championship Series.
Baca juga : PSSI Dituntut Tingkatkan Kualitas Wasit
Championship Series merupakan tahap kedua dari sistem kompetisi yang mulai dijalankan pada Liga 1 musim ini. Fase itu akan bergulir setelah fase Reguler Series selesai dengan sistem kompetisi pada umumnya.
Berdasarkan jadwal kompetisi yang dirilis PT LIB, fase reguler akan berakhir pada 28 April 2024. Sebanyak sembilan pertandingan akan berlangsung di hari yang sama pada 28 April.
Setelah itu, empat tim teratas dari 34 pekan pertandingan fase awal akan dipertemukan dalam Championship Series.
Baca juga : PSSI Belum Berencana Pakai VAR karena Kemahalan
Hal itu berarti, juara kompetisi musim 2023/2024 tidak berhenti begitu fase Reguler Series selesai. Namun, juara justru akan ditentukan dalam babak Championship Series.
Fase Championship Series akan digelar pada 4-26 Mei 2024. Berdasarkan regulasi fase itu akan berlangsung dengan format kandang-tandang.
Penerapannya, peringkat pertama klasemen akhir fase Reguler Series akan bertemu dengan peringkat keempat, sedangkan runner up akan berhadapan dengan tim peringkat ketiga.
Tim yang kalah agregat dalam pertandingan dengan skema dua leg tersebut, akan kembali dipertemukan untuk memperebutkan peringkat ketiga. Sedangkan tim yang menang akan bertarung dalam laga puncak atau final. (Ant/Z-1)
Sepanjang 306 pertandingan musim ini, VAR telah melakukan 1.279 kali pengecekan (checking). Teknologi ini digunakan untuk memverifikasi insiden-insiden penting
Penerapan VAR, kehadiran wasit asing dalam beberapa laga krusial, serta kepastian jadwal yang lebih tertata membuat kompetisi Liga 1 semakin kompetitif dan profesional,
Penggunaan VAR di Liga 2 musim ini hanya ada di beberapa pertandingan.
Harapan PSIS untuk membawa pulang satu poin pupus dua menit kemudian. Bek asal Slovenia, Tin Martic, muncul sebagai pahlawan Semen Padang dengan sundulannya di menit ke-90+8
Manajer Tottenham, Ange Postecoglou, kembali mengkritik penggunaan VAR yang menurutnya merusak esensi permainan sepak bola.
ATLETICO Madrid mengalami mimpi buruk dengan dikandaskan rival sekota Real Madrid di Liga Champions.
Piala Presiden 2025 menjadi tolok ukur yang penting dalam hal sepak bola di Tanah Air
Penggunaan wasit asing sebagai sarana pembelajaran demi peningkatan kualitas SDM perwasitan dalam negeri.
Perpani mendorong pengembangan SDM khususnya di bidang kepengawasan pertandingan.
Felix Zwayer, yang berasal dari Jerman, diketahui pernah terlibat kasus match fixing atau pengaturan skor di negaranya sendiri pada 2006 silam.
PBSI telah memberikan rekaman video kepada BWF dan meminta keputusan kontroversial tersebut diusut.
Salah satu upaya konkret dari PT LIB untuk menjaga integritas pertandingan di fase penentuan Liga 1 ini adalah dengan menghadirkan wasit asing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved