Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PELATIH timnas Iran Amir Ghalenoei menyayangkan peluang-peluang yang gagal terkonversi menjadi gol saat timnya menyerah 2-3 dari sang juara bertahan Qatar pada semifinal Piala Asia 2023 Qatar di Stadion Al Thumama, Al Rayyan, Rabu (7/2).
Menurut Sofascore, pada laga itu Iran mendominasi jalannya laga dengan 59% penguasaan bola dan melesatkan 23 tembakan yang lima di antaranya tepat sasaran dan sembilan tidak tepat sasaran, termasuk tendangan Alireza Jahanbakhsh pada menit-menit akhir yang membentur tiang gawang.
“Di babak pertama, kami mengidentifikasi peluang untuk dimanfaatkan, dan setelah mencetak gol pertama, kami memiliki banyak peluang untuk menutup pertandingan. Namun, hal itu tidak terjadi pada kami,” kata Ghalenoei, melansir dari AFC, Kamis (8/2).
Baca juga : Yordania Maju ke Final Piala Asia untuk Pertama Kali Usai Taklukkan Korea
Ghalenoei menyaksikan penampilan terbaik Iran adalah di babak kedua melawan Qatar dimana banyak tembakan yang timnya lakukan.
Namun, pelatih 60 tahun itu menyadari bahwa jika timnya tak memanfaatkan peluang-peluang yang didapatkan itu, maka normal terjadi jika tim lawan akan menghukum timnya dengan kekalahan.
“Kami kehilangan banyak peluang sepanjang pertandingan namun penampilan kami di babak kedua adalah salah satu yang terbaik. Kami melakukan delapan tendangan sudut di babak kedua. Tapi inilah sepak bola. Ketika Anda tidak mendapatkan apa pun dari peluang Anda, Anda akan dihukum dan ini terjadi pada kami hari ini,” tambahnya.
Baca juga : Iran Tersingkir di Semifinal Piala Asia, Pelatih Minta Maaf
Ia pun mengaku bertanggung jawab penuh atas gugurnya Iran di semifinal Piala Asia 2023 dan puasa gelar lebih lama lagi setelah terakhir kali merengkuhnya 48 tahun yang lalu.
Ia menambahkan kekalahan di semifinal menjadi hari terberat dalam hidupnya setelah beberapa hari sebelumnya senyumnya sangat lebar ketika membawa timnya menyingkirkan tim kuat Jepang di perempat final.
“Saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan ini. Hari ini menandai salah satu hari terberat yang pernah saya alami dalam hidup saya,” kata Ghalenoei. (Ant/Z-4)
Gol-gol yang dicetak Alireza Jahanbakhsh, Mehdi Taremi, dan Ali Gholizadeh memastikan Iran meraih enam poin penuh demi menjaga posisi puncak klasemen Grup A.
Terakhir kali perempuan diizinkan menonton laga sepak bola di Stadion Azadi adalah pada Oktober 2019 kala Iran melumat Kamboja 14-0.
Iran memastikan diri melaju ke Piala Dunia usai mengalahkan Irak 1-0 dalam laga di Teheran.
Sebelumnya, Iran melarang perempuan masuk ke dalam stadion olahraga selama sekitar 40 tahun.
Iran bertemu dengan AS di Piala Dunia 1998 di Prancis dan laga itu dipandang sebagai laga paling politis sepanjang sejarah perhelatan Piala Dunia.
Laga kualifikasi Piala Dunia antara Iran dan Libanon, Selasa (29/3) malam, yang dimenangkan oleh Iran dengan skor 2-0 digelar di Stadion Imam Reza di Kota Mashhad.
Di bawah Sanchez, Qatar telah membuat kejutan besar di turnamen akbar di Timur Tengah dengan mengalahkan Jepang 3-1 di final untuk merebut Piala Asia 2019.
PIALA Dunia 2022 mulai besok akan bergulir. Untuk pertama kalinya, pesta sepak bola empat tahunan itu digelar di jazirah Arab.
Kekalahan itu membuat Qatar menjadi negara tuan rumah pertama dalam 92 tahun sejarah Piala Dunia yang kalah dalam pertandingan pembukaannya.
"Ini baru permulaan bagi kami. Kami perlu menunjukkan mampu melakukannya lagi di pertandingan mendatang,"
FIFA tidak menyebut apa yel-yel yang diteriakan pendukung Ekuador namun menyebut yel-yel itu melanggar artikel 13 kode disiplin FIFA, yang mencakup kata-kata menghina atau diskriminatif.
Tim tuan rumah tak berkutik saat serangan cepat Ekuador memborbardir lini pertahanan yang membuat mereka tertinggal 2-0 sejak babak pertama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved