Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KIPRAH tim junior Indonesia di ajang Piala Dunia U-17 2023 menjadi momentum untuk keseriusan pembinaan usia muda. Usai para penggawa Garuda Muda selesai di Piala Dunia, perlu pembinaan jangka panjang agar potensi-potensi yang ada tak tenggelam.
Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menyampaikan pemerintah mendorong agar secara jangka panjang pembinaan tim U-17 terus dilakukan. Caranya dengan menitipkan para pemain junior tersebut untuk bergabung ke klub-klub di liga.
"Anak-anak ini rata-rata usianya masih 16 tahun jadi masih panjang pembinaannya. Kalau dipersiapkan untuk Piala Dunia setelah 2026 masih memungkinkan," kata Surono dalam diskusi FMB9, Senin (20/11).
Baca juga: Tak Lolos Babak 16 Besar, Bima Sakti dan Arkhan Kaka Minta Maaf
"Ini kita sampaikan ke PSSI untuk dibina jangka panjang kemudian agar mereka selalu ikut kompetisi, dititipkan ke liga baik itu Liga 2 atau Liga 1, atau di-training camp di luar negeri untuk dipersiapkan jangka panjang," imbuhnya.
Pemerintah, kata Surono, mengapresiasi perjuangan tim U-17 yang membanggakan meski waktu persiapannya singkat namun bisa mengemas dua poin selama babak penyisihan. Dari sisi infrastruktur, imbuhnya, gelaran Piala Dunia juga menjadi investasi bagi stadion-stadion yang menggulirkan liga domestik.
Baca juga: Erick: Timnas U-17 adalah Program Jangka Panjang
"Tim ini menjanjikan. Mudah-mudahan tim ini terus berlangsung untuk dipersiapkan lagi. Kami pemerintah melihat dengan waktu yang pendek itu, bisa mengimbangi Panama dan Ekuador yang peringkatnya jauh dari kita itu sangat membanggakan. Mudah-mudahan ke depan lebih baik," ujarnya.
Pengamat olahraga Sapto Haryo Rajasa menyebut level kompetisi reguler seperti liga penting untuk dijalani para pemain junior agar ketika melakoni turnamen semakin matang. Dia mengapresiasi pelatih Bima Sakti yang dalam waktu singkat namun bisa menghasilkan dua poin.
Pasalnya, situasi jelang Piala Dunia U-17 ini sangat tidak ideal dengan persiapan singkat. Namun, hasilnya tergolong di atas ekspektasi. Berkaca dari negara-negara lain, kata dia, pembinaan ke depan perlu berkesinambungan. Pemain-pemain junior harus berkompetisi secara reguler di liga.
"Jadi memang butuh kompetisi yang panjang. Kalau turnamen kecil itu memang banyak cuma mereka tidak bisa mendapatkan banyak kalau levelnya turnamen bukan liga yang sehari-hari dimainkan. Perlu sinkronisasi seperti itu," ungkapnya. (Dhk/Z-7)
Di Piala Dunia U-17, timnas Indonesia berada satu grup dengan juara empat kali Brasil, Honduras, dan negara debutan Zambia di Grup H.
"Ini benar-benar kesempatan yang menantang, karena Brasil pernah 4 kali juara dunia U-17, terakhir 2019, serta 14 kali juara CONMEBOL U-17, dengan gelar terbaru tahun ini,"
Hasil itu menjadi tantangan tersendiri bagi timnas U-17 Indonesia, mengingat mereka bakal bertemu juara Piala Dunia U-17 empat kali Brasil.
PERTAMA kali dalam sejarah, Garuda Muda berhasil lolos ke Piala Dunia U-17 2025 melalui jalur kualifikasi. Prestasi luar biasa juga ditorehkan anak-anak muda Indonesia di ajang Piala Asia U-17.
PELATIH timnas U-17 Indonesia Nova Arianto mengungkapkan banyak aspek yang perlu ditingkatkan usai kekalahan Garuda Muda di perempat final Piala Asia U-17 2025
KEKALAHAN timnas Indonesia U-17 di perempat final Piala Asia U-17 2025 menjadi pelajaran berharga menghadapi Piala Dunia U-17 2025. Waktu sekitar enam bulan lebih dapat dimanfaatkan
Pembangunan kepemudaan bukanlah isu sektoral yang dapat diselesaikan oleh satu institusi saja melainkan lintas sektoral.
Anggi Wahyuda ingin mewujudkan impian besarnya untuk mencapai Everest Base Camp.
Kemenpora akan menggelar seleksi nasional untuk menentukan atlet-atlet terbaik yang akan mewakili Indonesia di SEA Games 2025.
Kemenpora membentuk Deputi Bidang Pengembangan Industri Olahraga yang bertujuan mengembangkan olahraga industri di Indonesia seperti One Pride MMA.
Karena anggaran berasal dari APBN, maka perlu ada pengawasan bersama antara pemerintah dan cabang olahraga sebagai penerima dana.
ISSI akan memanfaatkan dana yang digelontorkan pemerintah untuk mempersiapkan atletnya ke dua ajang besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved