Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Spanyol Razia Markas Wasit Terkait Dugaan Suap Barcelona

Basuki Eka Purnama
29/9/2023 05:30
Polisi Spanyol Razia Markas Wasit Terkait Dugaan Suap Barcelona
Wartawan menunggu di depan markas RFEF saat polisi merazia kantor wasit Spanyol terkait dugaan suap oleh Barcelona.(AFP/JAVIER SORIANO)

KEPOLISIAN Spanyol, Kamis (28/9), merazia markas besar wasit sebagai bagian dari penyelidikan dugaan Barcelona membayarkan sejumlah uang demi mendapatkan keputusan yang menguntungkan mereka.

Razia itu diperintahkan oleh hakim yang menyelidiki kasus terkait dugaan suap yang diterima oleh sebuah perusahaan milik wasit papan atas Spanyol Jose Maria Neriquez Negreira.

Polisi mengawali aksinya pada Kamis (28/9) pagi di kantor komite teknis wasit Spanyol (CTA) yang berada di markas Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) di luar Kota Madrid.

Baca juga: Lopez Pastikan Barcelona Imbangi Mallorca

Pengadilan di Barcelona memerintahkan razia itu sebagai bagian dari pernyelidikan terkait dugaan suap yang dilakukan oleh klub Catalan itu kepada Negreira.

AFP/Pau BARRENA--Pemain Barcelona melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang lawan.

Jaksa menduga, pada periode antara 2001 dan 2018, Barcelona membayarkan jutaan euro kepada perusahaan Negreira, Dasnil 95, demi mendapatkan keputusan yang menguntungkan mereka dari wasit.

Meski mengakui membayarkan sejumlah uang kepada Dasnil 95, Barcelona membantah bayaran itu merupakan suap demi mendapatkan keputusan yang menguntukan dari wasit. El Barca bersikeras tidak melakukan kesalahan apa pun.

Baca juga: Frenkie De Jong Cedera Pergelangan Kaki

Pada Kamis (28/9), Hakim Joaquin Aguirre juga mengatakan akan menyelidiki Barcelona dan sejumlah mantan direkturnya terkait dugaan suap.

"Fakta bahwa Barcelona membayarkan sejumlah uang kepada salah satu dari tiga wakil presiden CTA melalui perusahaan miliknya tidak bisa disangkal," tegas Aguirre dalam keputusannya.

Pembayaran, yang berlangsung selama 18 tahun, secara bertahap meningkat, mulai dari 70 ribu euro per tahun menjadi 700 ribu euro per tahun. Bayaran itu baru berhenti ketika Negreira tidak lagi menjabat pada 2018.

"Karenanya bisa disimpulkan Barcelona puas dengan pembayaran mereka melihar durasi dan peningkatan per tahunnya," kata Aguirre.

"Bayaran itu menghasilkan keputusan wasit seperti yang diinginkan Barcelona sehingga terjadi perlakuan tidak adil terhadap klub lain dan secara sistematis membuktikan adanya sistem korupsi di perwasitan Spanyol," lanjutnya.

Aksi ilegal

Maret lalu, jaksa Spanyol membuka penyelidikan korupsi dengan tersangka Barcelona dan empat orang lainnya yaitu Negreira, putranya Javier Enriquez, dan dua mantan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell.

Jaksa menuding Barcelona telah membayar lebih dari 7,3 juta euro kepada Negreira, yang menjabat sebagai wakil oresiden CTA antara 1994 dan 2018.

Bayaran itu berhenti kepada Negreira meninggalkan CTA karena adanya perombakan di tubuh RFEF.

Ketika bayaran itu berhenti, Negreira mengirimkan surat kepada Bartomeu, presiden Barcelona kala itu, mengancam akan mengungkapkan informasi yang akan melukai klub La Liga itu.

Jaksa Spanyol menegaskan, berdasarkan surat itu, Negreira menyadari adanya aksi ilegal yang menguntungkan Barcelona.

Penyelidikan terkait pembayaran Barcelona kepada Negreira itu dimulai pada 2022 ketika Kantor Pajak Spanyol mendeteksi keanehan pada pembayaran yang dilakukan oleh Dasnil 95 antara 2016 dan 2018. (AFP/Z-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya