Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DELE Alli mengungkapkan dirinya, belakangan ini, menjalani rehabilitasi karena kecanduan pil tidur setelah kesulitan mengatasi trauma pelecehan seksual yang diterimanya saat masih kecil.
Gelandang Everton itu sempat menjadi salah satu talenta muda terbaik di sepak bola Inggris. Namun, ia mengatakan kepada Gary Neville, melalui podcast The Overlap, bahwa ia juga sempat mengonsumsi obat-obatan terlarang saat masih berusia delapan tahun, sebelum hidupnya berubah setelah diadopsi keluarga baru ketika berusia 12 tahun.
Nama Alli menjadi populer setelah ia banyak dipercaya pelatih Tottenham Hotspur saat itu, Mauricio Pochettino. Ia juga merupakan salah satu pemain kunci yang membawa timnas Inggris mencapai semifinal Piala Dunia 2018.
Baca juga : Everton Pinjamkan Alli ke Besiktas
Namun, beberapa tahun terakhir, karier Alli di lapangan hijau merosot drastis. Ia tidak lagi menjadi pilihan utama di Spurs, sebelum kemudian kesulitan mendapat kesempatan bermain di Everton atau saat dipinjamkan ke klub Turki Besiktas, musim lalu.
Namun, ia menjelaskan bahwa kesulitan yang dialaminya sekarang berakar dari serangkaian trauma masa kecil, yang berusaha keras ia lupakan.
"Pada usia enam tahun saya dilecehkan oleh ibu teman saya, yang sering berada di rumah. Ibu saya juga merupakan pecandu alkohol," kata Alli, dikutip dari AFP, Minggu (16/7).
Baca juga : Besiktas Tertarik Pinjam Alli dari Everton
"Kemudian saya dikirim ke Afrika (ke ayahnya) untuk belajar disiplin dan kemudian saya dipulangkan kembali. Pada usia tujuh tahun, saya mulai merokok, pada usia delapan tahun saya berurusan dengan obat-obatan."
"Di usia delapan tahun, saya digantung di jembatan oleh seseorang dari bangunan lain, seorang pria. Pada usia 12 tahun saya diadopsi. Saya diadopsi oleh keluarga yang luar biasa. Saya tidak dapat meminta orang yang lebih baik lagi. Jika Tuhan menciptakan manusia, itulah mereka," paparnya.
Alli menambahi ia berharap dengan menceritakan masalahnya ke publik, ia dapat membantu orang-orang lain yang mengalami pelecehan serupa.
Baca juga : Alli dan Van de Beek Mengaku Gabung Everton karena Lampard
Pangeran William dan mantan rekan setim Alli di Spurs, Harry Kane, merupakan sebagian sosok publik yang menghormati keberanian Alli mengungkap masalah masa lalunya.
"Berani dan inspirasional @dele_official," cicit Pangeran William, yang juga merupakan duta untuk yayasan amal bagi masalah kesehatan mental.
"Mendiskusikan kesehatan mental bukan simbol kelemahan. Ayo tetap berdiskusi. Kami semua bersama Anda dan kami mengharapkan yang terbaik bagi Anda," lanjutnya.
Baca juga : Dele Alli Bergabung dengan Everton
Kane dan Alli membangun kemitraan dan kerja sama yang sangat bagus, saat keduanya menjalani fase awal di Spurs.
"Bangga terhadap @dele_official karena mengungkapnya dan berbagi pengalamannya untuk berusaha dan membantu orang lain," cicit Kane.
Alli mengatakan ia menghabiskan masa enam pekan untuk menjalani rehabilitasi di Amerika Serikat (AS), yang telah membantu menemukan kembali hasratnya untuk memperbaiki karier sepak bolanya.
Baca juga : MU vs Everton, Setan Merah Menang Berkat 2 Gol Penalti
"Pergi ke rehabilitasi merupakan hal yang mengerikan, namun saya tidak dapat membayangkan betapa positifnya hal itu dan betapa hal itu membantu mentalitas saya," ucap Alli.
"Saya berada di tempat yang buruk. Banyak hal terjadi ketika saya masih lebih muda, yang tidak dapat saya pahami," tambahnya.
Ia juga memperingatkan bahaya kecanduan pil tidur yang kini sudah menyebar di dunia sepak bola, saat para pemain kerap meminta diresepkan obat itu sebelum dan setelah pertandingan.
"Saya menjadi kecanduan pil tidur dan masalah itu mungkin bukan hanya menghinggapi saya. Menurut saya itu adalah sesuatu yang telah menyebar di dunia sepak bola, lebih dari yang orang-orang bayangkan," ucap Alli.
Everton mengatakan Alli, saat ini, akan fokus pada mental dan fisiknya menjelang bergulirnya musim baru bulan depan. Oleh sebab itu, sang pemain tidak akan melakukan wawancara lanjutan terkait rehabilitasinya, dan Everton meminta agar privasi Alli dihormati semua pihak. (Ant/Z-1)
Striker Everton itu masih terikat kontrak selama satu musim namun dilaporkan kecewa dengan perannya di klub asal Liverpool itu.
Rooney, telah tampil dalam 119 pertandingan Timnas Inggris, bergabung kembali dengan klub masa mudanya, Everton, pada awal musim dengan kontrak dua tahun setelah 13 tahun penuh trofi di Manchester United.
Penyerang berusia 32 tahun itu diperkirakan akan menandatangani kontrak dengan DC United sebagai pemain yang diminati dengan kontrak berdurasi dua tahun dengan nilai transfer lebih dari US$5 juta per tahun.
Henderson yang menjadi algojo ketiga Inggris gagal menjalankan tugasnya. Tendangannya ke bawah sisi kiri gawang mampu dimentahkan David Ospina.
EVERTON telah mendatangkan bek Lucas Digne dari juara Spanyol Barcelona dengan ikatan kontrak lima tahun
Digne menerima pinangan Everton demi mendapatkan menit bermain yang cukup. Sebab, di Barcelona ia tidak mendapatkan kesempatan tersebut karena kalah bersaing dengan Jordi Alba yang selalu jadi pilihan utama pelatih.
Alli bergabung dengan Everton dengan kesepakatan permanen dari Tottenham Hotspur setelah gagal bersinar dengan empat manajer berbeda di London Utara.
Meski sama-sama belum pernah ditangani Lampard, baik Alli dan Van de Beek menyebut tidak sabar dengan kesempatan untuk bekerja di bawah mantan manajer Chelsea itu.
Manajer Everton, Frank Lampard, membela pemainnya, Dele Alli yang menjadi sasaran kritik saat diperkenalkan ke publik sebagai rekrutan anyar The Toffees, Sabtu (5/2) lalu.
Gelandang berusia 26 tahun itu kesulitan mendapatkan tempat reguler sejak bergabung dengan Everton dari Tottenham Hotspur, Januari lalu.
Besiktas mengatakan peminjaman itu juga mencakup opsi beli pada akhir musim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved