Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden FIFA: Kritik Terhadap Piala Dunia Qatar Berisi Kemunafikan

Akmal Fauzi
19/11/2022 18:06
Presiden FIFA: Kritik Terhadap Piala Dunia Qatar Berisi Kemunafikan
Presiden FIFA Gianni Infantino(GABRIEL BOUYS / AFP)

PRESIDEN Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino menjawab kritikan terhadap penunjukan Qatar jelang kick-off, Sabtu (19/11) waktu setempat. Infantino berbicara dalam konferensi pers di Doha itu juga memberikan dukungan terhadap komunitas pekerjaan migran, perempuan hingga LGBT.

"Pemberian pelajaran moral ini sepihak, hanya kemunafikan," kata infantino.

"Hari ini saya merasa Qatar, hari ini saya merasa Arab, hari ini saya merasa Afrika, hari ini saya merasa gay, hari ini saya merasa cacat, hari ini saya merasa menjadi pekerja migran," katanya.

Momen pembuktian penunjukan Qatar yang kontroversi sejak ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia pada 2010 akan dimulai Minggu (20/11). Qatar mendapat banyak kritikan mulai dari dugaan suap menjadi tuan rumah, kritik terkait Qatar melarang LGBT, hingga dugaan pelanggaran HAM pekerja migran.

Timnas Jerman, Inggris, Australia, hingga Amerika Serikat akan melakukan 'kampanye' saat menjalani pertandingan Piala Dunia 2022 untuk menunjukkan dukungan terhadap kaum LGBT hingga pekerja migran. Salah satunya menggunakan ban kapten pelangi.

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter bahkan menyebut penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia adalah kesalahan.

Baca juga: Trio MNM Akan Bersaing Ketat di Piala Dunia Qatar

Penerapan aturan ketat untuk penggemar yang datang juga ramai dibicarakan. Qatar dan FIFA akhirnya resmi melarang penjualan minuman beralkohol di stadion, dua hari sebelum kick-off.

FIFA mengatakan keputusan itu diambil setelah berdiskusi dengan tuan rumah, sebuah negara Islam yang sangat membatasi konsumsi alkohol. Tenda-tenda penjual bir yang telah didirikan di stadion menjelang pertandingan pertama hari antara Qatar dan Ekuador, Minggu (20/11) akhirnya dibongkar.

Kendati demikian, Qatar diharapkan mampu menjawab kritikan dengan penyelenggaraan yangh sukses. Dalam 12 tahun sejak negara kecil kaya gas itu diberikan hak atas acara tersebut, Qatar telah menghabiskan USD300 miliar untuk mempersiapkan Piala Dunia.

Doha telah berubah. Ibu kota itu sekarang dihiasi dengan stadion dan hotel baru yang dibangun untuk menampung lebih dari satu juta penggemar. Ini juga merupakan tontonan global pertama sejak pembatasan Covid-19 yang melarang penonton untuk Olimpiade Tokyo dan Olimpiade musim dingin di Beijing.

Hampir 3 juta tiket telah terjual pada pertengahan Oktober. Selain penduduk Qatar, orang-orang dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab termasuk di antara pembeli teratas. (AFP/Skysports/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya