Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Bar di Jerman Boikot Piala Dunia Qatar

Dhika Kusuma Winata
16/11/2022 14:30
Bar di Jerman Boikot Piala Dunia Qatar
Penggemar sepak bola dan juru bicara bar Fargo Joschik Pech berpose di bar Fargo di Berlin pada 10 November 2022.(AFP/John Macdougall.)

SEJUMLAH bar di Jerman ramai-ramai memboikot gelaran Piala Dunia Qatar. Mereka tidak akan menggelar nonton bareng alias nobar karena menilai Piala Dunia Qatar tidak dapat ditoleransi di tengah lantaran berbagai isu HAM yang menjadi sorotan.

Bar Fargo di Berlin menjadi salah satu yang memboikot. Layar proyektor mereka tidak akan dibuka ketika pertandingan meskipun saat tim Jerman bertanding.

Tempat yang biasa menjadi lokasi berkumpulnya suporter Jerman itu bahkan tidak akan membuka pintu hingga satu jam setelah setiap pertandingan selesai. "Kami tidak setuju bahwa Piala Dunia harus diadakan di negara yang tujuannya jelas untuk melakukan sports washing dan membuat negaranya terlihat berbeda secara internasional dari yang sebenarnya," kata juru bicara bar Fargo, Joschik Pech.

"Kami tidak akan merasa senang menonton pertandingan ketika kami tahu (itu) tempat seksualitas (seseorang) tidak dapat dihayati dengan bebas," imbuhnya. Fargo menjadi salah satu dari sejumlah bar di seluruh Jerman yang bakal memboikot. 

Pasalnya, mereka menilai perlakuan Qatar terhadap pekerja migran, kalangan perempuan, dan komunitas LGBTQ menjadi persoalan dan tak cocok dengan semangat dasar olahraga. Otoritas Qatar pun menolak berbagai isu tersebut.

Bar lain di Berlin seperti Fan Mile juga membatalkan acara nobar. Namun alasannya yaitu kekhawatiran cuaca buruk, biaya, dan risiko penyebaran covid-19.

Para penggemar sepak bola di Jerman sangat vokal terkait isu tersebut. Kelompok suporter Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, Union Berlin, dan St Pauli juga mendesak boikot.

Sebagai gantinya nobar, Bar Fargo bahkan akan mengadakan beberapa acara paralel termasuk ceramah tentang HAM dan kunjungan ke pertandingan sepak bola amatir dan sepak bola perempuan. Mereka berani untuk menanggung rugi lantaran boikot. "Kami memerkirakan ada kerugian penjualan dan tentu saja kerugian keuntungan, tetapi kami tidak berpikir akan pub akan bangkrut," kata Pech. "Kami juga mencoba mengajak orang ke bar dengan program alternatif kami, yang menurut saya akan menarik," imbuhnya.

Keputusan bar Fargo di kalangan pelanggan juga mendapat dukungan. Sebastian, 24, yang mengaku sebagai penggemar aktif mengatakan dia juga akan melakukan hal yang sama. 

Pelanggan Fargo lain, Stella, mengaku juga tak akan menonton Piala Dunia Qatar. Dia berharap sentimen yang diekspresikan suporter akan memaksa orang untuk berpikir lebih kritis. "Saya merasa agak sulit bahwa ini adalah tahun pertama di mana orang mengenali masalahnya. Orang seharusnya menyadari perlunya memboikot jauh lebih awal," tuturnya.

Meski begitu, sikap berbeda ditunjukkan beberapa bar seperti Tante Kaethe di Berlin yang memutuskan tetap menayangkan pertandingan. Hanya, suasananya akan ditambah pameran foto yang menunjukkan kondisi buruk pekerja migran yang membantu membangun stadion di Qatar. Bar-bar lain juga tetap akan menggelar nobar. "Setiap orang dapat memutuskan sendiri jika mereka ingin menonton. Saya akan menayangkan semua pertandingan, dari mulai pukul 11.00 hingga 20.00, tidak terkecuali," kata Salama El-Khatib, pemilik dan manajer Salama's Bar di Berlin.

El-Khatib, yang datang ke Berlin dari Timur Tengah untuk pada 1980-an, mengatakan masalah HAM di Qatar sering didiskusikan olehnya dan pelanggannya tetapi dia tidak akan melakukan memboikot. Menurutnya, gerakan boikot sekarang terlambat dan seharusnya dilakukan sejak lama. "Saya menilai diskusi (yang terjadi) terlambat. Kami seharusnya melakukan empat tahun lalu. Mendiskusikan boikot dua minggu sebelumnya tidak masuk akal," tukasnya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya