Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Suporter DIY Tuntut Reformasi Tata Kelola Sepak Bola Nasional

Mediaindonesia.com
25/10/2022 23:05
Suporter DIY Tuntut Reformasi Tata Kelola Sepak Bola Nasional
Sejumlah suporter berkumpul saat doa bersama untuk korban Tragedi Kanjuruhan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, Selasa (4/10) lalu.(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

SEJUMLAH kelompok suporter sepak bola dari berbagai klub di Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY) menuntut segera dilakukannya reformasi tata kelola sepak bola nasional agar Tragedi Kanjuruhan tidak terulang.
 
Kesepakatan tersebut disampaikan saat Rapat Kerja DPD RI terkait pengawasan atas pelaksanaan UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan di Yogyakarta, Selasa (25/10).
 
"Kami sejak awal sudah mendesak PSIM untuk menyuarakan reformasi tata kelola sepak bola. Tidak hanya cukup dengan kongres luar biasa (KLB) saja tetapi reformasi sampai ke akar-akarnya," kata Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin dalam rapat kerja tersebut.
 
Menurut dia, desakan dari suporter tersebut juga akan disampaikan saat agenda Manajer Meeting Liga 2 yang akan digelar dalam waktu dekat dan berharap PSIM bisa menyampaikan suara dari suporter tersebut di forum resmi.
 
Selain Brajamusti yang mewadahi suporter setia PSIM, dalam rapat tersebut juga dihadiri kelompok suporter lain seperti Brigata Curva
Sud (BCS) PSS, dan Paserbumi Persiba Bantul.
 
Perwakilan BCS Zulfikar menambahkan, suporter sepakat agar kompetisi sepak bola dihentikan terlebih dulu karena suporter tidak boleh hanya
dilihat sebagai konsumen yang berkontribusi memberikan pendapatan dari pembelian tiket.


Baca juga: Arema FC Dukung Percepatan Transformasi Total Sepak Bola Indonesia


Selama ini pun, tiket yang dibeli juga tidak disertai dengan asuransi apabila suporter mengalami hal-hal yang tidak diinginkan saat menonton
sepak bola di stadion.
 
"Makanya, kami mendesak agar peristiwa di Malang diusut tuntas dan seluruh tata kelola sepak bola dibenahi. Jika semua sudah beres, maka
kompetisi bisa dilanjutkan kembali," katanya.
 
BCS juga akan mendesak PSS untuk menyuarakan reformasi sepak bola meskipun saat ini manajemen klub sepak bola berjuluk Elang Jawa tersebut dalam kondisi kurang baik setelah ditinggal Direktur Utama Andywardhana Putra.
 
Sementara itu, Anggota Komite III DPD RI Cholid Mahmud mengatakan, pertemuan dengan suporter tersebut dimaksudkan untuk mencari masukan dari suporter yang juga menjadi bagian tidak terpisahkan dari sepak bola di Tanah Air.
 
"Saat tragedi terjadi, semua seperti kebingungan mencari siapa yang harus bertanggung jawab. Ini juga menjadi masukan dari suporter yang kami dengar hari ini," katanya.
 
Sebagai DPD yang memiliki fungsi regulasi, Cholid mengatakan, akan menyampaikan masukan dari suporter tersebut supaya bisa diatur sebagai sebuah regulasi.
 
"Harapannya, peristiwa seperti di Kanjuruhan tersebut tidak terulang," katanya.
 
Hingga saat ini, tragedi di Kanjuruhan memakan korban 135 orang  meninggal dunia. (Ant/OL-16)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya