Trofi Ballon d'Or Bukti Transformasi Benzema

Basuki Eka Purnama
18/10/2022 06:15
Trofi Ballon d'Or Bukti Transformasi Benzema
Penyerang Real Madrid Karim Benzema saat memenangkan Ballon d'Or(AFP/ FRANCK FIFE)

BAGI Karim Benzema, memenangkan penghargaan individu paling bergengsi di sepak bola adalah pengakuan atas penampilan luar biasanya di Real Madrid pada musim lalu dan menggarisbawahi transformasinya sebagai pemain dan pribadi sejak diasingkan dari timnas Prancis karena skandal video seks.

Benzema, yang baru saja mencetak gol di laga El Clasico melawan Barcelona, Minggu (16/10), dinyatakan sebagai peraih trofi Ballon d'Or dalam sebuah upacara di Paris, Senin (17/10).

Dia menjadi pemain Prancis kelima yang memenangkan penghargaan itu, yang pertama sejak Zinedine Zidane pada 1998.

Baca juga: Benzema Menangkan Trofi Ballon d'Or 

Kemenangan Benzema itu dipandang sebagai pembuktian sang pemain dengan srat kabar Le Parisien menampilkan headline berjudul, "Pembalasan pesepak bola yang tidak populer".

Pasalnya, beberapa waktu lalu, pemain berusia 34 tahun itu, diasingkan dari timnas Prancis selama 5,5 tahun karena keterlibatannya dalam skandal pemerasan menggunakan video seks terhadap mantan rekan setimnya Mathieu Valbuena.

Benzema kemudian diadili pada tahun lalu dan divonis hukuman percobaan selama satu tahun dan denda sebesar 75 ribu euro.

Pada Juni, dia memutuskan tidak naik banding dan memilih fokus ke sepak bola.

Saat itu, dia telah mengakhiri musim yang luar biasa bersama Real Madrid dan mengantarkan Los Blancos menjadi juara La Liga dan Liga Champions.

Tanpa lawan

Dengan kriteria Ballon d'Or diubah dengan hanya memperhitungkan raihan selama satu musim bukan satu tahun penuh, Benzeman tidak memiliki lawan berarti untuk memenangkan penghargaan itu.

Dia mencetak 44 gol dari 46 laga untuk Real Madrid pada musim lalu, termasuk 27 gol di La Liga yang mengantarkannya menjadi pencetak gol terbanyak Liga Spanyol itu.

Namun, penampilan terbaik Benzema terjadi di Liga Champions setelah dia mencetak 15 gol dari 12 penampilan.

Mengenakan ban kapten, Benzema sukses mencetak lima gol di babak penyisihan grup untuk Real Madrid. Namun, penampilan terbaik Benzema baru terjadi di babak sistem gugur.

Dia mencetak hattrick dalam tempo 17 menit dalam laga 16 besar melawan Paris Saint-Germain. Dia kembali mencetak hattrick di laga leg pertama perempat final melawan Chelsea.

Gol Benzema di babak tambahan waktu di leg kedua sukses mengakhiri upaya comeback Chelsea.

Dia kemudian mencetak tiga gol di dua laga semifinal melawan Manchester City termasuk tendangan penalti di babak tambahan waktu yang memastikan Real Madrid melaju ke babak final.

Meski gagal mencetak gol di babak final, keberhasilan Real Madrid menjadi juara Liga Champions tidak akan terwujud tanpa performa apik Benzema.

Mantan penyerang Lyon itu kini telah menjadi juara Liga Champions sebanyak lima kali sejak bergabung dengan Real Madrid di usia 21 tahun pada 2009.

"Yang terpenting bagi saya adalah memenangkan trofi kolektif. Jika Anda tampil apik di lapangan, penghargaan individu akan datang," ungkap Benzema, beberapa waktu lalu.

Benzema juga memenangkan gelar pertamanya bersama Prancis kala membawa Les Bleus menjadi juara Liga Negara. Benzema bahkan mencetak gol kala Prancis menang 2-1 atas Spanyol di laga final. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya