Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Semakin Tertantang, Allegri Menolak Mundur

Dhika Kusuma Winata
12/10/2022 12:20
Semakin Tertantang, Allegri Menolak Mundur
Massimiliano Allegri(AFP/Marco BERTORELLO )

Juventus kembali nestapa mengalami kekalahan bertandang ke markas Maccabi Haifa pada laga keempat keempat Grup H Liga Champions, Rabu (12/10) dini hari. Klub asal Israel itu memukul Si Nyonya Tua 2-0 lewat brace yang dicetak Omer Atzili.

Nestapa yang dialami Juventus makin dalam karena sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi mereka hanya mampu menang dua kali. Posisi Bianconeri untuk lolos dari Grup C pun terancam karena mereka di urutan ketiga baru mengoleksi tiga poin dari empat laga.

Meski desakan dari suporter makin kencang, pelatih Massimiliano Allegri tak tebersit untuk mundur dan justru merasa semakin tertantang membawa skuadnya bangkit.

"Apakah saya berpikir untuk mengundurkan diri? Tidak pernah. Ketika sebuah tantangan menjadi lebih sulit itu menjadi lebih indah, lebih bergairah," kata Allegri.

Laga di kandang Maccabi Haifa sejatinya wajib menang bagi Juventus untuk menjaga peluang lolos dari fase grup. Namun, Allegri mengakui skuadnya bermain buruk kerap membuka ruang bagi lawan berkembang.

Di mata Allegri, Juventus tengah kehilangan nyawa sebagai sebuah tim. Dia menilai Juventus tidak memiliki masalah teknis atau segi taktik hanya saja tidak bermain dengan hati dan semangat tinggi yang diperlukan.

"Sulit untuk dijelaskan, kami hanya bisa diam, karena itu bukan performa yang bagus dari segi karakter. Kita harus keluar dari situasi ini. Ini bukan masalah teknis atau taktik, tim ini tidak memiliki hati dan semangat. Kami bermain terlalu banyak sebagai individu dan kami harus kembali menjadi tim," tambahnya.

Presiden klub Andrea Agnelli mengatakan semua merasa malu atas hasil yang didapat. Meski begitu, dia membela Allegri dan memastikan sang pelatih tetap bertahan. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan di akhir tahun.

"Saya merasa malu atas apa yang terjadi, saya marah, tetapi saya juga tahu bahwa sepak bola dimainkan dengan 11 orang, Anda kalah dan menang dengan 11 orang," kata bos Juventus itu.

"Dalam situasi seperti ini, ini bukan tentang satu orang. Ini masalah yang harus ditangani oleh semuanya du tim. Kami merasa malu, kami meminta maaf kepada penggemar kami karena kami tahu mereka pasti merasa malu saat ini," tukasnya. (AFP/Sky Sport Italia/OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya