Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SALAH satu pelatih timnas legendaris asal Sumatra Barat, Indra Sjafri, yang sempat mengantarkan Indonesia menjadi juara Piala AFF U19 di 2013 kini sudah tak lagi melatih. Indra diberi tanggung jawab baru yakni sebagai Direktur Teknik PSSI sejak 2020.
Dalam acara “Nunggu Sunset” yang diadakan Media Indonesia pada Kamis (22/9), Indra Sjafri berbicara mengenai kesibukannya sebagai direktur teknik PSSI.
Indra mengungkapkan untuk menjadi direktur teknik PSSI bukan hal yang serta merta dia dapatkan. Dia mengungkapkan dibutuhkannya “modal” untuk dapat mengemban tanggung jawab tersebut.
“Modal saya tentunya berasal dari pelatih, tidak tiba-tiba jadi direktur teknik. Makanya, waktu saya ditunjuk jadi direktur teknik, saya memikirkan apa yang menjadi manfaatnya. Kedua, pengalaman saya blusukan di 34 provinsi. Ketiga, saya sudah melakoni pertandingan yang berlabel Asia Tenggara baik dalam turnamen maupun pertandingan. Jadi, dengan 3 modal itu, saya sudah berpikir tentang apa sih yang bisa diperbaiki di sepak bola Indonesia,” ujar Indra.
Baca juga: Indra Sjafri Balas Kritik Shin Tae-yong
Lebih lanjut, Indra Sjafri mengungkapkan menjadi direktur teknik memiliki tanggung jawab yang lebih kompleks dibanding menjadi pelatih.
“Tantangan menjadi pelatih bagaimana membangun tim yang terbaik dan membangun kejuaraan. Bagaimana memilih pemain, menjalankan latihan, dan membangun plan,” ucapnya.
“Namun, tantangan menjadi direktur teknik saya rasa lebih kompleks, karena saya tidak hanya memikirkan satu bidang. Tapi banyak bidang yang saya tangani. Pertama itu kepelatihan, yang kedua grassroot, ketiga yaitu sepak bola wanita. Lalu, keempat pengembangan youth development dan kelima pengembangan asprov yang tahun ini sudah diapprove oleh FIFA untuk setiap asprov harus ada direktur tekniknya, dan keenam tanggung jawab sebagai pengelola timnas Indonesia,” pungkasnya.(OL-5)
Lolos ke Piala Dunia 2026 adalah satu-satunya cara Kluivert merebut hati mayoritas pencinta timnas Indonesia.
Kegemilangan STY bersama Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia 2026 justru meninggalkan catatan dan pelajaran setelah tersingkir di Piala AFF 2024.
Pelatih yang menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu mengaku memahami kultur sepak bola Indonesia
Pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-Yong akhirnya secara resmi menandatangani kontrak berdurasi 4 tahun menjadi pelatih Timnas Indonesia.
"Di Bali ada kawan kita dia punya 12 hektare, mau sumbangkan tanah 3 hektare di Tabanan. Alasannya dia sayang sama sepak bola indonesia," kata Iwan.
Pertandingan babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang sedianya dilangsungkan Maret digeser ke Oktober dan laga bulan Juni menjadi bulan November 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved