Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PSSI Segera Putuskan Nasib Jordi Amat

Akmal Fauzi
30/6/2022 14:10
PSSI Segera Putuskan Nasib Jordi Amat
Ketum PSSI Mochammad Iriawan (tengah) didampingi Anggota Exco PSSI Hasani Abdulgani (kanan) berbincang dengan Asisten Pelatih Indra Sjafri(ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

PSSI akan menentukan nasib kelanjutan proses naturalisasi Jordi Amat yang memicu polemik usai bergabung ke klub Malaysia, Johor Darul Ta'jim (JDT). Pertimbangan pelatih Shin Tae-yong menjadi pegangan keputusan yang akan diambil PSSI.

Kepindahan pemain keturunan Indonesia-Spanyol itu langsung menyita perhatian pencinta sepak bola Tanah Air. Tak sedikit yang menganggap negatif karena tidak lagi merumput di Eropa dan memilih bergabung ke JDT. Sebelumnya, Jordi Amat membela tim Liga Belgia, KAS Eupen. Namun, sang pemain tidak memperpanjang kontrak yang resminya berakhir pada Kamis (30/6).

Desakan untuk membatalkan proses naturalisasi Jordi Amat pun ramai dibicarakan. Bahkan muncul petisi untuk mendukung stop naturalisasi Jordi Amat, yang sudah mendapat belasan ribu tanda tangan.

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengaku telah berdiskusi dengan Shin Tae-yong setelah Jordi Amat resmi bergabung ke JDT. Dalam waktu dekat, PSSI akan mengumumkan sikap resminya.

"Yang jelas saya sudah diskusi dengan Shin Tae-yong karena sesuai dengan komitmen awal PSSI, ini naturalisasi permintaan Shin Tae-yong," kata Indra, Kamis (30/6).

"Shin Tae-yong minta naturalisasi kita dukung dengan syarat orang yang dinaturalisasi harus benar-benar yakin bisa membangkitkan kualitas timnas," lanjutnya.

Baca juga: Jordi Amat Resmi Gabung ke JDT

Indra mengatakan pesepak bola profesional bebas dalam menentukan sikapnya dalam karier. Akan tetapi, tim yang akan dipilih belum tentu juga menurunkan kualitas bermain seorang pemain.

"Dalam sepak bola bebas menentukan sikapnya sendiri. Walaupun, Jordi bermain di Liga Malaysia bukan berarti kualitasnya menurun," kata Indra.

Selain Jordi Amat, ada dua pemain keturunan yang sedang proses naturalisasi yakni Sandy Walsh dan Shayne Pattynama. Kedua nama itu kini masih berkarier di Eropa.

Sementara itu, DPR RI telah menerima dua surat presiden (surpres) perihal pemohonan pertimbangan pemberian kewarganegaraan Republik Indonesia untuk dua orang. Masing-masing permohonan pemberian itu untuk dua pemain sepak bola yang hendak dinaturalisasi, yaitu Jordi Amat dan Sandy Walsh.

Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda ikut berkomentar terkait polemik kepindahan Jordi Amat ke JDT. Ia setuju jika naturalisasi Jordi dibatalkan. Syaiful Huda meminta pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk bersikap tegas. 

Jordi Amat membantah jika dirinya cuma memanfaatkan paspor Indonesia yang didapatnya demi bergabung dengan JDT. Banyak opini miring menyertai kepindahan bek berusia 30 tahun tersebut.

"Hal pertama yang ingin saya klairifikasi adalah semua tuduhan yang salah terhadap saya, yang mengatakan saya ingin mendapatkan paspor Indonesia untuk bisa bermain sebagai kuota Asia di tim baru saya JDT," tulis Jordi Amat di akun instagramnya.

"Saya ingin semua orang tahu bahwa sebelum saya mengambil keputusan ini, saya juga mendapatkan tawaran dari beberapa liga-liga kuat negara lainnya. Saya bergabung dengan JDT bukan karena uang semata, alasan saya bergabung dengan Johor berdasarkan usaha saya beradaptasi di Asia, karena kedekatan dengan Indonesia dan juga memungkinkan saya untuk lanjut berkompetisi di level tertinggi sepak bola Asia, karena JDT bersaing di ACL, Liga Champions Asia".

Sementara itu, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Hasani Abdulgani tidak mau berkomentar terkait persoalan ini.

"No Comment. Silakan tanya ke Ketum (PSSI) saja. Tugas saya hanya ke timnas," kata Hasani Abdulgani saat dihubungi. Sementara hingga berita ini diturunkan, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan belum merespon saat dihubungi.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya