ROMAN Abramovich membantah laporan yang menyebut dia menuntut utanfg sebesar 1,5 miliar pound sterling dilunasi sebelum Chelsea bisa dijual.
Miliarder Rusia itu telah menawarkan klub Liga Primer Inggris itu untuk dijual pada 2 Maret sembari menegaskan dia tidak menuntut utang terhadap dirinya, yang terakumulasi sejak dia membeli klub asal London itu, 19 tahun lalu, untuk dilunasi dan seluruh hasil penjualan the Blues akan disumbangkan kepada korban perang di Ukraina.
Abramovich diganjar sanksi oleh pemerintah Inggris dan Uni Eropa karena dianggap terkait dengan pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin. Chelsea pun, saat ini, beroperasi dengan izin khusus.
Baca juga: Pendukung Minta Penjualan Chelsea Berlangsung Cepat dan Transparan
Izin itu akan berakhir pada 31 Mei dan ada kekhawatiran mengenai masa depan Chelsea jika proses penjualan tidak selesai sebelum tenggat itu.
The Times, Selasa (3/5), melaporkan Abramovich mengklaim sanksi dari pemerintah Inggris membuat dia tidak bisa menghapus utang Chelsea terhadap dirinya.
Laporan lain menyebut Abramovich menuntut calon pembeli untuk menaikkan tawaran mereka sebesar 500 juta pound sterling demi membantu korban perang di Ukraina.
"Niat Abramovich untuk menyumbangkan uang hasil penjualan Chelsea tidak berubah," ujar perwakilan Abrahmovich dalam pernyataan yang diunggah di laman daring Chelsea.
"Abramovich tidak meminta agar utang terhadap dirinya dilunasi. Pernyataan itu tidak benar, begitu juga dengan pernyataan bahwa dia meminta harga jual Chelsea dinaikkan di menit-menit akhir."
"Sebagai bagian dari upaya Abramovich menemukan wali yang baik untuk Chelsea FC, dia meminta penawar untuk melalui proses yang benar, termasuk mengomitmenkan anggaran untuk akademi, tim putri, pengembangan stadion, dan Yayasan Chelsea," lanjutnya.
Chelsea diperkirakan akan terjual seharga 2,5 miliar pound sterling, rekor unruk sebuah klub olahraga.
Bank Amerika Serikat (AS) Raine menjadi pengelola penjualan Chelsea dengan tawaran dari pemilik klub bisbol AS Los Angeles Dodgers Todd Boehly berada di urutan terdepan.
Boehly telah menggandeng sesama pemilik Dodgers Mark Walter, pengusaha Inggris Jonathan Godlstein, miliarder Swiss Hansjorg Wyss, dan perusahaan investasi AS Clearlake Capital. (AFP/OL-1)
