Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MANTAN bintang Manchester United dan timnas Inggris Wayne Rooney mengungkapkan dirinya mengalami masalah alkohol sepanjang kariernya sebagai pesepak bola.
Mengalami masalah mental setelah dipandang sebagai salah satu bintang sepak bola, Rooney lari ke alkohol untuk mengatasi tekanan dan sorotan publik.
Rooney, yang kini merupakan pelatih klub Divisi Campionship Derby, mengawlai kiprahnya sebagai pemain berusia 16 tahun di Everton sebelum kemudian bergabung dengan Manchester United dan tampil gemilang bersama timnas Inggris di Piala Eropa 2004.
Baca juga: Rooney Ungkap Alasannya Tolak Tawaran Latih Everton
Mantan pemain berusia 36 tahun itu memenangkan gelar Liga Primer Inggris dan Liga Champions bersama Manchester United sembari menahbiskan diri sebagai pencetak gol terbanyak Setan Merah dan timnas Inggris.
"Saya membuat banyak kesalahan ketika saya masih muda, ada yang muncul di media dan ada yang tidak," ujar Rooney kepada Mail on Sunday menjelang dirilisnya film dokumenter Rooney di Amazon Prime.
"Bagi saya, untuk mengatasi hal itu, untuk menghadapi pemberintaan, untuk menghadapi manajer saya (Alex Ferguson, dan mengatasi masalah keluarga adalah hal berat."
"Di tahun-tahun awal saya di Manchester United, say rasa hingga kelahiran anak pertama saya, Kai, saya menuutp diri. Saya tidak pernah keluar rumah."
"Saat saya mendapatkan libur dari sepak bola, saya akan menguci diri dan minum alkohol dalam upaya mengatasi masalah yang ada di kepala saya. Alkohol membantu saya mengatasi masalah yang saya hadapi," lanjutnya.
Mengakui bahwa dirinya kesulitan menghadapi hidup setelah bergabung dengan Manchester United, Rooney mengatakan, "Saya merasa benar-benar tertekan membela Inggris, bermain untuk Manchester United, dan hal lain yang muncul di koran mengenai kehidupan pribadi saya."
Rooney mengungkapkan bahwa dirinya sempat terpuruk sebelum berhasil mengatasi masalah yang dihadapinya itu.
Saat ini, satu-satunya masalah yang dihadapi Rooney adalah menyelamatkan Derby, yang diland akrisis finansial, dari degradasi.
Diganjar peotongan 21 poin pada musim ini, Derby menduduki peringkat kedua dari dasar klasemen seiring kabar klub itu akan dilikuidasi jika tidak ada pemilik baru yang mengambil alih klub dalam waktu dekat.
Rooney mendapakan pujian membuat Derby berpeluang tidak terdegradasi sehingga dia sempat dikabarkan akan dikontrak Everton sebelum akhirnya Frank Lampard inyatakan sebagai pelatih the Toffees.
"Segala yang terjadi di Derby membuat saya merasa saya bisa menjalani karier yang apik sebagai manajer," kata Rooney.
"Saya rasa saya bisa tampil di Liga primer Inggris dan menukangi klub papan atas. Saya tahu kekuatan saya," pungkasnya. (AFP/OL-1)
MANCHESTER United akan menghadapi ujian berat di awal Liga Inggris 2025/2026 saat menjamu Arsenal. Laga besar ini dijadwalkan berlangsung di Old Trafford pada Minggu (17/8) malam.
Manchester United akan bertandang ke Blundell Park, kandang dari Grimsby, yang bermain di kasta keempat Liga Inggris untuk laga Putaran Kedua Piala Liga.
AS Roma menawarkan 20 juta pound sterling untuk mendatangkan Jadon Sancho dari Manchester United, tetapi Giallorosi juga terbuka untuk meminjam dengan opsi pembelian di musim depan.
AC Milan, saat ini, sedang menjajaki opsi pinjaman sebesar 6 juta Euro atau sekitar Rp113 miliar dan opsi pembelian dengan biaya 45 juta Euro atau sekitar Rp852 miliar untuk Rasmus Hojlund.
Manchester United sering kali hanya bereaksi terhadap situasi. Mereka mencoba menyesuaikan diri dengan merekrut pemain yang cocok untuk sistem tertentu, tetapi arahnya selalu berubah.
Presiden Besiktas Serdal Adali mengungkapkan bahwa klub Liga Turki itu memiliki anggaran untuk mendatangkan Jadon Sancho dari Manchester United.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved