Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TIDAK terbayangkan Barcelona berada di peringkat 9 klasemen sementara La Liga. Mereka sejajar dengan klub tetangganya, Espanyol, yang tidak pernah sepanjang sejarah berada di atas Barca. Kalau Blaugrana tidak segera membenahi diri, untuk pertama kalinya mereka tidak bisa tampil di ajang Liga Eropa.
Tertinggal 11 poin dari pemimpin klasemen dan 10 poin dari musuh besarnya, Real Madrid, merupakan kemunduran luar biasa bagi raksasa sepak bola Spanyol dan dunia itu. Barcelona seakan kehilangan pamor setelah ditinggal sang mahabintang Lionel Messi.
Namun, itulah fakta yang sedang dihadapi klub besar asal Catalonia ini. Tidak ada lagi yang harus ditakuti dari Barcelona. Sergio Busquets dan kawan-kawan justru harus tertatih-tatih untuk terhindar dari kekalahan setiap kali turun ke lapangan.
Putusan untuk memecat mantan bintang klub, Ronald Koeman, sebagai pelatih terpaksa di lakukan karena tidak ada harapan lagi Barcelona di tangan ju ru taktik asal Belanda itu. Semua tiba-tiba seperti kehilangan harapan. Kalau keputusan pahit itu tidak diambil, Blaugrana bisa ditinggal pencintanya.
Padahal, sejak 1988, Barca selalu dielu-elukan pendukungnya. Setiap turun ke lapangan, ibaratnya tinggal menghitung berapa gol kemenangan yang bisa dicetak. Barcelona seakan tidak bisa ada yang menahan sejak di tangani Johan Cruyff dan dilanjutkan oleh Josep Guardiola.
Semua kebesaran sepak bola benar-benar menjadi milik Barcelona. Ada 12 pemain Barca yang pernah terpilih sebagai pemain terbaik dunia, termasuk Cruyff, Romario, Ronaldo, Ronaldinho, Rivaldo, Xavi Hernandez, Andreas Iniesta, dan Messi. Selama empat tahun ditangani Guardiola, ada 14 piala kemenangan yang diraih Blaugrana. Mereka ter catat 26 kali memenangi La Liga dan 31 kali merebut Copa Del Ray.
Giliran Xavi
Upaya mengembalikan kebesaran klub, itulah yang menja di misi Blaugrana sekarang ini. Mantan bintang Barcelona, Xavi, yang kini diharapkan bisa me ngembalikan kejayaan itu. Ia dipanggil pulang saat tengah menangani klub Qatar, Al Sadd.
Sebenarnya bukan baru sekarang ini saja Xavi diminta menyelamatkan Barcelona. Dua kali sudah ia menolak tawaran yang disampaikan. Pertama, pada Januari 2020, ia menolak karena merasa belum pantas untuk melatih klub yang pernah membesarkannya. Ketika tawaran kedua muncul musim panas tahun ini, Xavi tidak mau karena menganggap manajemen Barcelona saat itu tidak kredibel dan banyak terjadi mismanajemen.
“Ketika Jan (Presiden Barcelona Joan Laporta) meminta saya untuk kembali, saya bersedia karena kami mempunyai hubungan yang sangat baik. Sepanjang karier saya, Jan menjadi pemimpin klub ini. Dia merupakan Presiden klub terbaik yang pernah ada. Dia tidak bermuka dua dan saya yakin bisa bisa bersinergi dengannya,” kata Xavi menjelaskan putusannya untuk kembali ke Barcelona.
Putusan Xavi untuk meninggalkan Al Sadd di tengah masa kontraknya memang menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang membayar kompensasi kepada klub asal Qatar itu. “Semua orang telah melakukan bagian mereka,” kata Joan Laporta, berulang kali menghindari pertanyaan tentang siapa yang membayar klausul pelepasan Xavi di Al Sadd.
“Ini adalah momen Barcelona sangat membutuhkannya. Saya hanya menawarinya bahwa klub akan memberi kemudahan kepadanya. Xavi tahu bahwa dia akan diberi ruang untuk bekerja dan akan mendapat semua dukungan dan kepercayaan dari kami,” tambah Presiden Barcelona itu.
Salah satu yang diminta Xavi kepada Joan Laporta ialah keinginan untuk memperpanjang kontrak penyerang muda asal Prancis, Ousmane Dembele. Xavi menilai pemain berusia 24 tahun itu mempunyai potensi yang luar biasa.
“Kalau saja kita bisa menempatkan pada posisi yang tepat, Dembele akan menjadi pemain terbaik di dunia. Kualitas permainannya sungguh menakjubkan. Dia bisa membuat permainan tim menjadi berbeda. Tentu semua akan tergantung kepada Dembele sendiri. Tetapi saya akan membantunya ke arah sana dan perpanjangan kontraknya menjadi prioritas,” tegas Xavi yang langsung diiyakan Joan Laporta.
Pelatih baru Barcelona itu tidak menampik penilaian bahwa Dembele lebih banyak duduk di bangku cadangan karena sering cedera. Sebagai mantan pemain yang harus siap turun bertanding, Xavi tahu bagaimana menghindarinya.
“Banyak cara untuk menghindarkan diri dari cedera. Itu harus dilakukan dengan latihan yang benar, senam yang benar. Saya tidak tahu bagaimana latihan mereka selama ini, tetapi saya melihat terlalu banyak pemain yang mengalami cedera,” kata Xavi.
Mengikuti Guardiola
Mengenai apa yang akan dilakukan di Barcelona, Xavi dengan jujur mengatakan ingin mengikuti jejak mantan pelatihnya, Pep Guardiola. Guardiola yang kini menukangi Manchester City tidak hanya dikenal sebagai orang yang perfeksionis, tetapi juga membangun tim dengan prinsip dan filosofi yang jelas.
“Ketika pada 2008 Barcelona menunjuk Guardiola sebagai pelatih, saya langsung berkata: ‘Madre mia, kita akan terbang. Saya harus mengatakan, dia seorang perfeksionis. Jika Pep memutuskan untuk menjadi musisi, dia akan menjadi musisi yang hebat. Jika dia ingin menjadi psikolog, dia akan menjadi psikolog yang baik. Dia tipe seorang yang obsesif,” kenang Xavi.
“Dia akan terus melakukannya sampai apa yang dia inginkan tercapai. Dia akan menuntut dirinya untuk bisa melakukan itu. Dan tekanan yang dia berikan pada dirinya, dia terus ke orang lain--itu menyebar ke semua orang. Dia ingin semuanya sempurna. Dia seorang pesado (pekerja keras, sungguh-sungguh),” tambah Xavi yang menjadi andalan Guardiola menjalankan gaya bermain tiki-taka.
Hal lain yang ia petik sebagai pelajaran dari Pep Guardiola ialah pentingnya aturan di dalam tim. “Kalau aturan itu ada, semuanya akan mudah untuk dilakukan. Tetapi kalau itu tidak ada, semua akan menjadi chaos. Itu sangat jelas.”
Setelah itu, Xavi menggarisbawahi pentingnya soal kerja keras, nilai, respek, sikap, dan upaya. Tanpa mengenal semua itu, menurut dia, tidak mungkin bisa dibangun sebuah tim yang kuat.
“Apabila sudah bisa memahami pentingnya semua itu, baru kita bisa bicara mengenai model. Baru kita bisa memutuskan mau bermain seperti apa,” jelasnya.
Ia percaya bahwa Barcelona mempunyai peluang untuk bisa segera bangkit. Alasannya, Barcelona memiliki banyak talenta muda yang penuh dengan potensi besar. Salah satunya pemain berusia 17 tahun, Gavi.
“Untuk seorang pemain yang masih berusia 17 tahun dan bisa bermain seperti itu sungguhlah luar biasa. Ia memang dituntut untuk bisa konsisten tampil baik pada setiap pertandingan. Tugas saya untuk membantu dia agar bisa selalu tampil optimal,” janji Xavi.
Pelatih Barcelona yang baru itu merasa beruntung mempunyai waktu untuk berlatih bersama tim asuhannya. Istirahat kompetisi karena pertandingan penyisihan Piala Dunia 2022 yang harus dijalani Spanyol membuat ia memiliki waktu dua pekan untuk menata dulu timnya.
Baru 20 Oktober yang akan datang Barcelona akan kembali turun bertanding menjamu tetangganya, Espanyol. Waktu dua pekan memungkinkan juga para pemainnya memulihkan cedera yang dialami. Setidaknya tujuh pemain mulai kiper Neto, Sergino Dest, Gerard Pique, Sergi Roberto, Nico Gonzalez, Eric Garcia, dan Pedri Gonzalez diperkirakan bisa kembali memperkuat Barca meraih kemenangan.
SIE sind die Besten! Mereka yang terbaik. Itulah ucapan yang disampaikan pelatih Liverpool Juergen Klopp terhadap tim yang diturunkan
Solskjaer menyadari Arsenal datang ke Old Trafford dengan tim yang lebih solid. Tetapi ia tetap percaya akan kemampuan para pemainnya
KETIKA Leicester City memenangi Liga Premier 2016, tidak seorang pun menduga dongeng indah itu bisa terjadi.
Sejauh ini memang baru tiga klub besar yang sudah dihadapi Liverpool yaitu Arsenal, Chelsea, dan Leicester City.
Minggu malam besok Pochettino sangat berharap energi universal yang positif menghampiri tim asuhannya.
Satu yang membuat Rose puas adalah kemampuan anak-anak asuhnya untuk cepat bangkit dari kekalahan.
MANTAN pemain Barcelona yang kini menjadi pelatih klub Qatar, Al Sadd, Xavi Hernandez menyatakan dirinya terbuka untuk tawaran sebagai pelatih Blaugrana.
"Saya tidak tahu ke mana masa depan akan membawa saya, tetapi saya terbuka untuk apa pun," sambungnya.
Gelandang legendaris Barcelona itu disebut telah menerima penawaran untuk kembali ke Catalan.
Legenda Barcelona lXavi Hernandez menjadi calon terkuat untuk menjadi pengganti Koeman.
Media massa Spanyol melaporkan Presiden Barcelona Joan Laporta telah menghubungi Xavi mengenai kemungkinan mengisi posisi kosong yang ditunggalkan Koeman pada Kamis (28/10) pagi.
"Dia memiliki lebih banyak pengalaman sekarang daripada saya ketika mengambil alih (Barcelona)," ujar Pep
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved