Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PRESIDEN FIFA Gianni Infantino, Jumat (15/10), membela rencana untuk menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali kala bertandang ke Venezuela, negara yang belum pernah lolos ke pesta sepak bola dunia itu.
Proyek Piala Dunia setiap dua tahun sekali mendapatkan kritik tajam dari sejumlah federasi sepak bola kontinental, seperti UEFA dan CONMEBOL, serta para pelatih dan pengamat sepak bola.
"Tugas kami di FIFA adalah terus menerus mencari cara untuk memperbaiki sepak bola di dunia, menjadikan sepak bola sebagai olahraga global," ujar Infantino saat berada di Caracas, ibu kota Venezuela.
Baca juga: Tekuk Uruguay, Brasil Pesta Gol di Kualifikasi Piala Dunia
"Presiden FIFA adalah presiden dari 111 negara dan semua negara itu berhak bermimpi, begitu juga dengan Vinotinto (julukan timnas Venezuela)."
"Mereka juga berhak mencapai impian itu karena jika Anda hanya bisa bermimpin, Anda akhirnya memilih melakukan hal lain," lanjutnya.
Infantino bersikeras menggelar Piala Dunia setiap dua tahun sekali akan memperbesar peluang negara kecil untuk lolos.
"Saa diputuskan untuk menggelar Piala Dunia empat tahun sekali, kurang lebih 100 tahun lalu, FIFA hanya beranggotakan 40 negara. Sudah tiba saatnya mengevaluasi hal itu," kata Infantino.
Infantino mengklaim negara Amerika Selatan dirugikan karena jumlah perjalanan yang harus mereka lakukan ketimbang tim asal Eropa.
Eropa telah menggelar Piala Dunia dua kali lebih banyak (11 kali) dibandingkan benua lain.
Amerika Selatan telah menggelar Piala Dunia lima kali sementara Afrika dan Asia masing-masing satu kali.
"Jika Messi harus melakukan perjalanan sejauh 350 ribu kilometer untuk bermain di laga Piala Dunia sementara Cristiano Ronaldo hanya 50 ribu, tidak aneh jika pada Juni, tim asal Amerika Selatan lebih letih ketimbang tim asal Eropa," ujar Infantino.
"Sejak 2002, Brasil sudah tidak memenangkan laga sistem gugur Piala Dunia melawan tim Eropa. itu 20 tahun dan itu Brasil," pungkasnya. (AFP/OL-1)
Siaran langsung yang disediakan FIFA dan disiarkan berbagai stasiun televisi di berbagai belahan dunia kerap menampilkan gambar para pendukung tim yang berlaga di Piala Dunia 2018.
Nama-nama seperti Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe bahkan tidak masuk dalam nominasi The Best FIFA 2018. Mereka harus kalah pamor dari Cristiano Ronaldo, Mohamed Salah, dan Luka Modric yang terpilih dalam nominasi.
Keputusan itu diambil PSSI setelah menerima surat FIFA perihal PSSI Statutes Revision yang ditandatangani Sekjen FIFA Fatma Samoura.
Handsball disengaja maupun tidak akan tetap dikenai hukuman
Platini ditangkap polisi terkait penyelidikan kriminal terkait penganugerahan jatah tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.
Platini diperiksa terkait penyelidikan kriminal dalam pemberian jatah tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.
Aturan pemerintah Inggris mengharuskan orang-orang yang melakukan perjalanan dari negara-negara daftar merah untuk menjalani masa isolasi selama 10 hari.
Presiden UEFA Aleksander Ceferin, pekan ini, memperingatkan menggelar Piala Dunia setiap dua tahun akan membuat kejuaraan itu menjadi tidak berarti.
FIFA berencana untuk mengubah perhelatan Piala Dunia dari setiap empat tahun menjadi dua tahun sekali.
"Seperti yang dia lakukan saat Piala Arab, dia akan bekerja dengan sejumlah staf FIFA di Doha ketika dibutuhkan hingga Piala Dunia berakhir."
Ide menggelar Piala Dunia setiap dua tahun, ketimbang empat tahun, yang telah ada sejak 1930, mendapatkan perlawanan dari federasi sepak bola di Eropa dan Amerika Latin serta klub-klub Eropa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved