Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
TIM nasional (Timnas) sepak bola Brasil sukses menekuk Uruguay dengan skor 4-1 dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan, Jumat, (15/10) WIB.
Melakoni pertandingan di Arena de Amazonia, Manaus, Brasil, dua gol tuan rumah sukses dicetak bintang baru Brasil Raphinha, dan dua lainnya disumbangkan oleh Nyemar dan Gabriel Barbosa.
Melihat penampilan apik Raphinha, pelatih Brasil Adenor Leonardo Bacchi mengungkapkan dirinya terkesan dengan ketenangan pemain berusia 24 tahun itu dalam mencetak gol.
"Di memainkan permainan dengan hebat tapi itu saja tidak cukup untuk mencetak gol, saya terkesan dengan ketenangannya saat mencetak gol," ucap Tite -sapaan akrab Bacchi- dikutip dari ESPN, Jumat (15/10).
Luis Suarez menjadi satu-satunya pemain yang menyumbangkan gol untuk Uruguay pada pertandingan itu, yang mana gol berhasil dia cetak pada menit ke-77.
Mengincar kemenangan atas Uruguay, setelah sebelumnya di tahan imbang oleh Kolombia dengan skor 0-0, tim samba langsung tancap gas sejak menit awal pertandingan. Hasilnya Neymar berhasil mencetak gol pembuka pada menit ke-11.
Dalam aksinya Neymar yang menerima umpan lambung dari Frederico Rodrigues Santos, berhasil mengecoh dua pemain Uruguy sebelum akhirnya melepaskan sepakan ke gawang Fernando Muslera. Membuat skor menjadi 1-0.
Delapan menit berselang tim Samba sukses menggandakan keunggulannya melalui gol Raphinha, setelah memanfaatkan bola muntahan hasil sepakan Neymar yang di blok kiper lawan. Keunggulan menjadi 2-0 untuk Brasil hingga babak pertama berakhir.
Usai turun minum, Uruguay sempat mencetak gol melalui Edinson Cavani pada menit ke-56. Namun sayang gol tersenut tidak dianulir wasit karena Cavani berada dalam posisi offside.
Alih-alih mempersempit ketertinggalan, Uruguay justru semakin jauh tertinggal. Di mana Brasil berhasil mencetak gol ketiga melalui sepakan Raphinha membuat kedudukan menjadi 3-0.
Gol untuk Uruguay akhirnya tercipta lewat pemain andalannya Suarez pada menit ke-77 membuat skor berubah 1-3.
Tetapi sayangnya delapan menit berselang, Brasil lagi-lagi mencetak gol keempat mereka lewat sundulan Gabriel Barbosa setelah menerim umpan dari Neymar, membuat tuan rumah kembalo menjauhi Uruguay dengan skor 4-1.
Saling tampil kuat pada menit-menit terakhir pertandingan, sayangnya tak ada satu pin gol tercipta bagi kedua tim dan laga pun berakhir dengan kemenangan Brasil 4-1.
Adapun hasil ini mengokohkan Brasil di puncak klasemen dengan koleksi 31 poin dari 11 pertandingan. Sementara Uruguay menempati peringkat lima dengan 16 poin. (Rif/ESPN/OL-09)
Berkat kemenangan atas timnas Uruguay, Paraguay menduduki peringkat kedua klasemen kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL dengan raihan 24 poin.
Pada Agustus 2024, Darwin Nunez diganjar skorsing lima pertandingan dan denda sebesar US$20 ribu oleh Conmebol karena terlibat dalam insiden dengan penonton di laga Copa America.
Timnas Argentina mengamankan tempat di Piala Dunia 2026 menjelang pertandingan melawan timnas Brasil usai timnas Bolivia dan timnas Uruguay bermain imbang tanpa gol.
Dengan hasil imbang ini, timnas Brasil tertahan di peringkat lima klasemen sementara kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL dengan raihan 18 poin dari 12 laga.
Dorival Junior memanggil 23 pemain untuk memperkuat timnas Brasil menjalani dua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL melawan timnas Venezuela dan timnas Uruguay.
Dua algojo Kanada gagal dalam mengeksekusi adu penalti melawan Kanada. Uruguay menang adu penalti 4-3 dan finis sebagai juara 3 Copa America 2024.
Dalam laga di Neo Quimica Arena, Sao Paulo itu, gol Vinicius Junior menjadi penentu sekaligus memberikan kemenangan perdana bagi pelatih baru Brasil, Carlo Ancelotti.
Laga melawan timnas Ekuador ini merupakan kali pertama Carlo Ancelotti menukangi timnas Brasil usai didatangkan dari klub La Liga Real Madrid.
Sejak melakukan debut di Piala Dunia 2022 Qatar, Vinicius Junior menjadi pemain reguler dalam skuad Selecao, tetapi kerap gagal mereplikasi penampilan gemilangnya di level klub.
Carlo Ancelotti mendapatkan tantangan besar lainnya yaitu membuat Brasil menjadi juara dunia setelah terakhir kali melakukannya pada 2002.
"Ini benar-benar kesempatan yang menantang, karena Brasil pernah 4 kali juara dunia U-17, terakhir 2019, serta 14 kali juara CONMEBOL U-17, dengan gelar terbaru tahun ini,"
Carlo Ancelotti akan resmi menukangi timnas Brasil setelah La Liga musim 2024/2025 tuntas. Tim Samba mengalami penurunan performa sejak ditinggal Tite pada Desember 2022.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved