Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
GARETH Southgate menantang skuat Inggris untuk mengobati kekecewaan kalah di final Piala Eropa 2020 dengan menjadi juara Piala Dunia 2022.
Tim besutan Southgate kalah adu penalti dari Italia di laga final Piala Eropa 2020 setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di Stadion Wembley, Juli lalu.
Meski sukses mengantarkan Inggris mencapai final pertama mereka dalam tempo 55 tahun, kinerja Southgate dipertanyatan terutam ataktik dan kebijakan pergantian pemainnya di laga final.
Baca juga: Denmark Perpanjang Rekor Selalu Menang di Kualifikasi Piala Dunia
Southgate menyadari satu-satunya cara untuk membungkam hal itu adalah dengan mengantarkan Inggris menjadi juara di Qatar pada tahun depan.
Upaya Inggris melaju ke Qatar berlanjut dengan laga kualifikasi melaan Hongaria, Jumat (3/9) dini hari WIB, 53 hari pascakekalahan di laga final Piala Eropa 2020.
"Kami harus menjadi juara Piala Dunia. Tidak ada lagi hal yang bisa mengobati kekalahan di final Piala Eropa selain itu," tegas Southgate.
"Kami memiliki dua tahun untuk mengevaluasi kekalahan di semifinal Piala Dunia dan apa yang kami lakukan selama 18 bulan ke depan harue membantu kami menjadi juara Piala Dunia," lanjutnya. (AFP/OL-1)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved