Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
ROY Keane mengatakan pemain remaja Bukayo Saka seharusnya tidak diberi tugas mengambil penalti kelima yang menentukan saat timnas Inggris kalah adu penalti dari Italia di laga final Piala Eropa 2020.
Saka, 19, dituntut berhasil agar adu penalti dilanjutkan ke sudden death. Tapi, tendangannya dimentahkan oleh kiper Italia Gianluigi Donnarumma. Kiper Italia itu juga menyelamatkan tendangan Jadon Sancho setelah tendangan Marcus Rashford membentur tiang gawang.
Keane, yang merupakan mantan kapten Manchester United, mengatakan pemain yang lebih berpengalamanlah yang seharusnya maju mengambil tanggung jawab.
Baca juga: Jack Grealish Ungkap Keinginannya Ambil Kesempatan Penalti
"Jika Anda adalah (Raheem) Sterling atau (Jack) Grealish, Anda tidak bisa diam di sana dan membiarkan anak kecil (Saka) maju untuk menendang
penalti," kecam mantan pemain timnas Irlandia itu kepada ITV.
"Mereka lebih berpengalaman, Sterling sudah memenangkan trofi. Mereka yang harusnya maju ketimbang anak muda itu," lanjutnya.
Manajer AS Roma Jose Mourinho sependapat dengan Keane.
"Bagi Saka, memikulkan nasib seisi negara di pundaknya, saya kira terlalu berat untuk seorang anak," kata Mourinho kepada talkSport.
"Tapi, saya tidak tahu apakah saya harus menanyakan pertanyaan itu kepada (pelatih) Gareth (Southgate) atau tidak. Karena sering kali yang terjadi adalah pemain yang semestinya ada, malah tidak ada. Pemain yang seharusnya di sana, malah melarikan diri dari tanggung jawab," imbuhnya.
Grealish mengaku ingin mengambil tendangan penalti.
"Saya sudah bilang saya ingin mengambilnya!!!!" cuit dia. "Pelatih telah membuat begitu banyak keputusan yang tepat sepanjang turnamen ini dan dia melakukannya malam ini! Tapi saya tidak akan membuat orang bilang saya tidak mau mengambil penalti karena saya bilang saya mau
melakukannya."
Mantan bek Inggris Gary Neville mengatakan keputusan mengenai siapa yang mengambil penalti dibuat jauh sebelum final Minggu.
"Mereka akan berlatih selama beberapa pekan terakhir di kamp, melakukan sesi di sana, melihat siapa yang paling banyak mencetak gol
dan mendapatkan rekor terbaik," kata dia. "Itu ilmiah, itu dipandu oleh data."
Mantan bek Inggris Rio Ferdinand mengatakan tidak seorang pun yang bisa 'menyalahkan' pemain yang gagal mengeksekusi penalti, sementara Alan Shearer mengatakan para pemain harus dipuji karena berani maju.
"Untuk anak-anak muda yang bilang, 'Ya, saya saja yang mengambil penalti', Anda harus memberi respek kepada mereka karena hal itu," kata Shearer kepada BBC. "Tapi untuk saat ini itu akan berat bagi mereka. Mudah-mudahan, mereka bisa mengatasinya." (Ant/OL-1)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved