Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
HONGARIA, Sabtu (10/7), menuding UEFA sebagai lembaga pengecut setelah federasi sepak bola negara itu diganjar sanksi karena perilaku para pendukung mereka selama Piala Eropa 2020.
UEFA menghukum timnas Hongaria untuk menggelar tiga laga berikutnya tanpa penonton dan menjatuhkan denda sebesar 100 ribu euro.
UEFA menyelidiki suara monyet dan spanduk homofobia dalam laga Piala Eropa yang dimainkan Hongaria dan Budapest dan Muenchen.
Baca juga: Southgate Minta Inggris Bermain Seperti Biasa di Final Piala Eropa
Di Piala Eropa, Hongaria tersingkir di babak penyisihan grup.
Hongaria tengah dikritik oleh sesama negara Eropa karena memberlakukan Undang-Undang Anti-LGBTQ.
"Tampaknya UEFA mempekerjakan seorang pegadu, yang fungsinga tidak lain melaporkan apa yang dikatakan (atau tidak dikatakan) para penonton," ujar Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto lewat Facebook.
"Seperti komunis, mereka tidak butuh bukti, laporan dari pengadu itu sudah cukup," lanjutnya.
Perilaku pendukung Hongaria merupakan salah satu insiden kontroversial yang terjadi selama Piala Eropa 2020.
UEFA juga menolak permintaan pemerintah Kota Muenchen untuk menyalakan Stadion Allianz Arena dengan warna pelangi sebagai dukungan untuk komunitas LGBTQ dalam laga Piala Eropa 2020 antara Jerman dan Hongaria.
Dalam laga itu, seorang pendukung Jerman masuk ke dalam lapangan saat lagu kebangsaan Hongaria dinyanyikan sembari membawa bendera pelangi.
"Masuk ke lapangan dan memprovokasi pemain lawan saat lagu kebangsaan dinyanyikan tidak masalah," kecam Szijjarto sebelum menyebut Hongaria disanksi karena mengizinkan penonton memadati stadion.
"Menyenteri kiper lawan juga tidak apa-apa (mengacu pada insiden yang berakhir dengan Asosiasi Sepak Bola Inggris didenda)."
"Namun, menghadirkan stadion yang penuh dan atmosfer yang luar biasa tidak bisa. Karenanya, kami harus memainkan laga tanpa penonton. Badan yang mengambil keputusan ini sangatlah buruk dan pengecut. Mereka seharusnya malu," pungkasnya. (AFP/OL-1)
Skandal pengaturan skor itu terjadi di dua leg pertandingan kualifikasi Liga Konferensi UEFA musim 2023/2024 antara Arsenal Tivat dan klub Armenia, Alashkert FC, pada Juli 2023.
Crystal Palace sebelumnya lolos ke Liga Europa berkat kemenangan 1-0 atas Manchester City di final Piala FA.
Lima klub yang terkenda denda dari UEFA itu karena FFP adalah Chelsea, Barcelona, Lyon, Aston Villa, dan AS Roma.
Chelsea dijatuhi denda €31 Juta oleh UEFA, karena pelanggaran finansial.
IFAB menegaskan bahwa jika penalti menghasilkan gol setelah terjadi sentuhan ganda yang tidak disengaja, tendangan tersebut harus diulang, bukan dibatalkan.
Perubahan ini muncul setelah kritik atas sistem undian terbuka di perempat final dan semifinal Liga Champions musim ini yang dianggap mengabaikan performa klub di fase liga.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
UNTUK pertama kali dalam lima dekade, ILO pada Senin (2/6) setuju meningkatkan status Palestina dari gerakan pembebasan nasional menjadi negara pengamat nonanggota.
Pemerintah Hongaria secara resmi mengumumkan penarikannya dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC). Keputusan itu usai kedatangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
PERDANA Menteri Hongaria Viktor Orban mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengunjungi Hongaria.
Belanda benar-benar mendominasi Hongaria dengan mencatatkan 73 persen penguasaan bola dan melepaskan 22 tendangan yang 11 di antaranya tepat sasaran.
HONGARIA tidak mengagendakan aksesi atau masuknya Ukraina ke NATO. Alasannya, ini berarti konfrontasi langsung antara aliansi tersebut dan Rusia serta menyebabkan Perang Dunia III.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved