Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PELATIH tim nasional Spanyol Luis Enrique mendesak polisi mengusut ancaman yang diterima Alvaro Morata dan keluarganya sepanjang Piala Eropa (Euro) 2020 dan menyebut ancaman itu sebagai tindakan kriminal serius.
Morata kerap menjadi sasaran cemoohan para pendukung Spanyol bahkan sebelum Piala Eropa 2020 berlangsung.
Pekan lalu, penyerang Juventus itu mengungkapkan keluarganya juga menerima pesan-pesan bernada mengancam di luar pertandingan.
Baca juga: Swiss tidak Terpengaruh Badai Cedera Prancis
Sedangkan Morata sendiri mengaku sempat diteriaki, 'Saya harap anakmu mati!' sebelum sepak mula laga penutup Grup E kontra Slovakia.
"Ini sangat parah, sehingga harus mendapat perhatian dari polisi," kata Enrique, Minggu (27/6).
"Mengancam siapa pun, terutama keluarga dan anak-anak seseorang adalah tindakan kriminal serius," tegasnya.
Morata juga mengaku ia sudah diingatkan teman-temannya mengani serangan virtual yang datang dari media sosial, membuatnya meninggalkan telepon seluler miliknya di luar kamar.
Selain itu, dia mengaku kesulitan tidur setelah laga kontra Slovakia. Pasalnya, meski Spanyol menang 5-0, Morata gagal mengonversi tendangan
penalti.
Rekan Morata di timnas Spanyol, Koke, sepakat tindakan serius harus diambil terhadap para pelaku.
"Sebagai pemain, kami jelas patut jadi sasaran kritik dalam bentuk apapun dan bisa menerimanya. Tetapi, saat ada ancaman untuk anak-anak dan keluarga kami, itu tidak bisa diterima," kata Koke.
"Semua orang bertanggung jawab atas perkataan dan perbuatan mereka dan kami harus mengecam semua tindakan pelecehan. Melibatkan anak-anak dan keluarga itu sudah kelewatan dan harus dikecam," tambahnya.
Morata dkk dijadwalkan bertanding di babak 16 besar melawan Kroasia di Kopenhagen, Senin (28/6) malam, setelah tampil kurang meyakinkan di dua pertandingan pertama Grup E sebelum menutupnya dengan pesta lima gol tanpa balas kontra Slovakia. (Ant/OL-1)
PERJALANAN timnas Italia untuk lolos dari Grup A Piala Eropa 2020 berpotensi tak sepenuhnya mulus.
BELGIA bisa menjadi salah satu favorit di Piala Eropa karena penampilan mereka selama kualifikasi.
SETELAH gagal lolos ke Piala Eropa (Euro) 2016 dan Piala Dunia 2018, Belanda kini kembali ke Euro 2020 dengan harapan dapat membuat gebrakan besar.
HARAPAN the Three Lions Inggris untuk mengakhiri 55 tahun paceklik gelar internasional segera disemai.
PERSAINGAN menarik tersaji di Grup E Euro 2020 yang dihuni Spanyol, Swedia, Polandia, dan Slovakia.
FAKTA bahwa tiga peringkat terbaik dari empat tim akan lolos ke perempat final, tetapi Grup F Euro 2020 tetap penuh intrik.
Gol Aspas sempat dianulir wasit namun VAR memastikan striker Spanyol itu tidak berada dalam posisi offside.
Luis Enrique akhirnya dipilih menjadi nahkoda baru 'La Furia Roja'--julukan Spanyol-- pasca kegagalan di Piala Dunia 2018.
Mantan gelandang Sporting Gijon, Real Madrid, dan Barcelona, Luis Enrique memenangi dua gelar Liga Spanyol, satu Liga Champions, dan tiga Piala Raja sebagai pelatih Barca sejak 2014 sampai 2017.
Luis Enrique, yang tidak dapat memanggil trio pemain yang belum lama pensiun Andres Iniesta, David Silva, dan Gerard Pique, mengatakan bahwa filosofinya adalah evolusi, bukan revolusi, ketika ia mengambil alih tim pada bulan lalu.
Aspas tampil impresif saat Spanyol mengalahkan Inggris 2-1 di Wembley di League A Group 4, Sabtu (8/9).
Marcos Asensio menjadi bintang kemenangan Spanyol dengan mencetak satu gol serta terlibat dalam lima gol lainnya, dengan mencatatkan empat assist.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved