Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BEK Tyrone Mings menegaskan timnas Inggris tidak akan berhenti berlutut sebagai bentuk dukungan untuk gerakan Black Lives Matter di Piala Eropa 2020 meski Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel menuding aksi itu politis.
Tim besutan Gareth Southgate itu dicemooh pendukung Inggris saat berlutut di tiga laga terakhir, termasuk saat menang 1-0 atas Kroasia di laga perdana mereka di Piala Eropa.
Aksi berlutut telah dilakukan tim Liga Primer Inggris sejak tahun lalu menyusul pembunuhan George FLoyd oleh polisi kulit putih di Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Kroos Sebut Jerman Kalah karena Kurang Beruntung
Patel, belakangan ini, ambil bagian dalam masalah aksi berlutut itu dengan mengatakan, "Saya tidak mendukung orang yang berpartisipasi dalam sebuah gestur politik."
Ketika ditanya apakah pendukung Inggris berhak mencemooh timnas mereka, Patel menjawab, "Sejujurnya, itu adalah hak mereka."
Southgate, dengan tegas, mengatakan para pemainnya akan terus melanjutkan aksi berlutut mereka apa pun reaksi publik.
Bek Aston Villa Mings juga menegaskan tidak ada tekanan politik apa pun yang bisa menghentikan mereka.
"Semua berhak berpendapat. Menteri dalam negeri adalah sebagian dari orang yang menentang kami berlutut atau menolak membela aksi kami," ujar Mings.
"Kami pernah berbicara setelah dia mengundang saya untuk berbicara lewat Zoom. Kala itu dia tampaknya sangat tertarik dengan sudut pandang pemain dan berjanji akan mengatasi masalah ini."
"Kami memiliki keyakinan sendiri dan kami merasa kami bisa membantu sebagai pemain dengan membela apa yang kami yakini," imbuhnya.
Meski ada cemoohan di Stadion Wembley saat pemain Inggris berlutut, Minggu (13/6) lalu, suara itu tertutup oleh suara pendukung Inggris lainnya yang mendukung aksi para pemain the Three Lions.
"Ketika Anda memiliki keyakinan yang kuat, pasti akan orang yang tidak suka," kata Mings.
"Kami berbicara mengenai berusaha mendidik kelompok minoritas yang menolak mengakui alasan kami berlutut dan memilih mencemooh."
"Tapi, di saat bersamaan, di Wembley, ada reaksi positif bagi aksi kami yang menutupi aksi kelompok minoritas itu," lanjutnya. (AFP/OL-1)
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
INGGRIS kembali menciptakan kisah heroik di Euro Putri 2025. Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan di menit ke-119 saat Lionesses bangkit dari ketertinggalan.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Inggris berhasil mengalahkan Belanda 4-0 di laga lanjutan Grup D Euro 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved