Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
GARETH Southgate mengatakan bahwa para pemain timnas Inggris adalah panutan ketika perselisihan memanas terkait keputusan tim untuk berlutut di Piala Eropa 2020 sebagai dukungan untuk mengatasi ketidakadilan rasial.
Anak-anak asuhan Southgate dicemooh sebagian penonton di Stadion Riverside Middlesbrough ketika mereka berlutut sebelum pertandingan persahabatan melawan Austria dan Rumania, pekan lalu, meskipun ejekan itu ditenggelamkan oleh tepuk tangan.
Para pemain Liga Primer Inggris telah berlutut sebelum kick-off sejak George Floyd, seorang pria berkulit hitam, dibunuh seorang polisi kulit putih di Amerika Serikat (AS), tahun lalu.
Baca juga: Deschamps Harap Prancis Terus Konsisten
Namun, aksi itu ditentang oleh sejumlah orang.
Perdebatan tentang masalah ini telah memberikan gangguan yang tidak diinginkan dalam persiapan Inggris untuk pertandingan pembukaan mereka di Piala Eropa melawan Kroasia, 13 Juni mendatang.
Southgate, yang sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa timnya akan terus berlutut di Piala Eropa yang tertunda, mengatakan tim Inggris memiliki peran penting untuk dimainkan.
Menurut bos the Three Lions itu pemainnya memiliki dampak bagi masyarakat
"Para pemain kami adalah panutan," ujarnya. "Adalah tugas mereka untuk terus berinteraksi dengan publik tentang hal-hal seperti kesetaraan, inklusivitas dan ketidakadilan rasial, sambil menggunakan kekuatan suara mereka untuk membantu menempatkan perdebatan di atas meja, meningkatkan kesadaran dan mendidik.”
Sementara Southgate berusaha menanggapi hal ini dengan positif, pemain depan Inggris Raheem Sterling mengakui dia kecewa karena beberapa penggemar telah menyalahkan tim karena berlutut.
Luke Shaw termasuk di antara mereka yang dicemooh sebelum pertandingan melawan Rumania, tetapi bek kiri Inggris itu mengatakan tidak ada kemungkinan timnya akan menyerah pada para pencemooh.
“Kami telah berdiskusi tentang itu. Kami semua telah memilih apa yang ingin kami lakukan. Kami semua setuju bahwa itu adalah hal yang benar untuk dilakukan untuk terus berlutut dan itu sesederhana itu,” kata Shaw.
"Kami akan terus melakukan itu dan kami percaya akan hal itu dan kami tidak akan berhenti," tegasnya. (AFP/OL-1)
Di usia 33 tahun, delapan bulan, dan 30 hari, Lucy Bronze adalah pemain tertua timnas Inggris di Piala Eropa Putri 2025 dan bermain 598 menit sepanjang Piala Eropa Putri.
Kemenangan di Piala Eropa Putri ini menegaskan dominasi timnas Inggris di kancah sepak bola putri Eropa, sekaligus menambah koleksi gelar mereka menjadi dua kali berturut-turut.
Kemenangan ini menandai sejarah bagi timnas Inggris sebagai tim kedua setelah Jerman yang mampu menjuarai Piala Eropa Putri secara beruntun (2022 dan 2025).
Gol Aitana Bonmati di babak tambahan waktu mengantarkan timnas Spanyol meraih kemenangan 1-0 atas timnas Jerman di semifinal Piala Eropa Putri 2025, Kamis (24/7) dini hari WIB.
Chloe Kelly mencetak gol penentu kemenangan timnas Inggris pada menit ke-119, menyambar bola muntah hanya setelah kiper Italia Laura Giuliani berhasil menyelamatkan tendangan penaltinya.
Kiper timnas Jerman Ann-Katrin Berger menahan dua eksekusi penalti pemain timnas Prancis saat babak adu penalti perempat final Piala Eropa Putri.
Kedua tim kalah dalam pertandingan pembuka secara dramatis. Ceko kebobolan di waktu tambahan saat kalah 1-2 dari Portugal sedangkan Georgia takluk di tangan Turki dengan skor 1-3
Inggris diharuskan memainkan dua pertandingan tingkat Eropa tanpa penonton serta dibebani denda senilai 100 ribu euro (Rp1,6 miliar).
Mbappe berharap mendapatkan dukungan yang lebih banyak dari rekan setimnya setelah kegagalannya dalam adu penalti melawan Swiss.
Di daftar pencetak gol terbanyak Bundesliga, Schick hanya kalah dari penyerang Borussia Dortmund Erling Braut Halland dan striker Bayern Robert Lewandowski.
Spanyol kalah dalam laga semifinal Piala Eropa 2020, Juli lalu, disingkirkan Italia lewat adu penalti. Italia kemudian melaju ke abbak final dan sukses menjadi juara.
Pengumuman itu muncul setelah UEFA dan CONMEBOL menentang keras rencana FIFA menggelar Piala Dunia dua tahun sekali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved