Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Persib Diharap tidak Melupakan Klub Amatir Anggotanya

Bayu Anggoro
12/8/2020 14:10
Persib Diharap tidak Melupakan Klub Amatir Anggotanya
Para pemain Persib Bandung menyelesaikan porsi latihan di Stadion GBLA, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8).( ANTARA/NOVRIAN ARBI )

MANAJEMEN Bandung diminta tetap membangun komunikasi dengan klub amatir yang sejak puluhan tahun menjadi anggotanya. Meski saat ini tim asal Jawa Barat itu sudah sepenuhnya profesional dan dikelola secara mandiri oleh wadah berbadan hukum, ikatan emosional baik menyangkut sejarah dan kedaerahan dengan klub lokal itu tidak bisa dipisahkan.

Pemerhati Persib Bandung, Eko Noer Kristianto, mengatakan, perubahan manajeman Persib Bandung ke badan perseroan sehingga berdampak terhadap pola kerja di dalamnya merupakan hal yang wajar. Selain dari sisi pengelolaan tim, pemenuhan skuad pemain pun akan terasa berbeda karena profesional.

Baca juga: Persib Minta ada Aturan Rinci Sertakan Pemain U-20 saat Berlaga

"Intinya ini kan sepakbola modern, akan berkaitan dengan yang namanya subjek hukum. Hal-hal yang secara yuridis, legal itu harus jelas," kata Eko di Bandung, Rabu (12/9).

Namun, Eko menegaskan Persib Bandung tetap tidak boleh melepaskan sisi historis dan emosional dari keberadaan klub amatir yang menjadi anggota Persib. Menurutnya, dua hal itu bisa menguntungkan manajemen jika dikelola dengan legalitas yang adil dan batasan yang jelas antara Persib Bandung dengan 36 klub amatir.

"Jadi semodern gimanapun klub sepak bola, dua hal ini harus melekat. Bahkan dua hal ini bisa menjadi daya jual kalau orang PT-nya pintar, bisa menguntungkan," katanya.

Sebagai contoh, menurutnya untuk menjaga sisi historis, manajemen Persib bisa membuat museum Persib. "Enggak semua klub profesional punya sejarah," katanya.

Namun, faktanya, Eko juga menilai ada sejumlah pihak di antara pengelola klub amatir yang tidak memahami ini. Oleh karena itu, menurutnya manajemen Persib dengan pengelola klub amatir anggota Persib harus duduk bersama.

Pemerhati Persib lainnya, Muhammad Farhan, menilai, klub amatir dengan manajemen Persib harus duduk bersama agar adanya kesepahaman di antara mereka. Farhan yang pernah berada di internal manajemen Persib mengetahui bahwa selama ini klub amatir kurang dilibatkan dalam pengelolaan Persib.

"Tidak pernah disebut dalam akta perusahaan bahwa ada perwakilan dari 36 PS anggota Persib (klub amatir)," katanya. Padahal, tambah dia, pembentukan PT Persib Bandung Bermartabat sehingga menjadi profesional pada 2012 silam merupakan kesepakatan dan kontribusi dari klub amatir itu. (BY/A-1)  

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya