Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PENYERANG Leicester City Jamie Vardy mengaku tidak mau berlarut-larut merayakan keberhasilannya melampaui torehan 100 gol di Liga Primer Inggris, yang baru-baru ini ia raih.
Ketika Vardy mencetak gol kedua Leicester dalam kemenangan 3-0 atas Crystal Palace di Stadion King Power, 4 Juli lalu, penyerang berusia 33 tahun tersebut jadi pemain ke-29 yang melampaui catatan 100 gol di Liga Primer Inggris.
Menurut Vardy, ia mungkin baru bisa mengenang momen itu dengan penuh makna ketika sudah gantung sepatu dari karier profesional.
Baca juga: Drama di Laga Pamungkas, West Brom Promosi ke Liga Primer Inggris
"Tentu itu capaian luar biasa, tapi rasanya masih 'ya tercapai' dan sesudahnya saya segera beralih untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya, tidak ada kesempatan untuk larut merayakannya," kata Vardy dilansir laman resmi Leicester, Rabu (22/7) malam.
"Itu mungkin sesuatu yang, ketika saya pensiun, bisa saya kenang dan pahami lebih jauh maknanya," tambahnya.
Terlebih lagi, ketika Vardy melewati garis 100 gol Liga Primer Inggris, ia dan rekan-rekannya tampil di hadapan tribun Stadion King Power yang hampa, sebab suporter masih belum diperbolehkan ke stadion di tengah ancaman pandemi covid-19 yang masih membayangi.
"Perbedaan drastis. Kami terbiasa berada di Stadion King Power yang dipadati 30 ribu penonton, yang menciptakan keriuhan, tapi sekarang rasanya seperti bermain bola ketika kami masih kanak-kanak," katanya.
"Tidak ada suporter di tepi lapangan, Anda hanya bermain karena ingin menikmati sepak bola, demikianlah anak-anak berpikir, maka saya pikir itu pendekatan yang cukup menarik sebab suporter tidak akan hadir dan sebaiknya kami berkonsentrasi bermain untuk meraih hasil terbaik," imbuh Vardy.
Vardy juga mengenang gol pertamanya di Liga Primer Inggris yang disarangkan ke gawang Manchester United pada musim 2015/16 demi membantu Leicester menang 5-3.
Kala itu, Vardy menjalani musim keduanya di Liga Primer Inggris bersama Leicester sebelum menjadi tokoh utama dalam lakon upik abu kala The Foxes jadi juara.
"Tentu itu gol yang sangat bermakna. Kami baru promosi, semua pemain kelas dunia ada di United dan bagi tim ini bisa menang 5-3 di kandang mereka adalah sesuatu yang sangat menyenangkan," kata Vardy.
Vardy tentu berharap ia bisa menemukan kembali ketajaman ketika Leicester menghadapi MU dalam laga pekan pemungkas musim 2019/20, yang bakal berperan besar dalam penentuan nasib tiket zona Liga Champions. (Ant/OL-1)
Leicester City dan Ruud van Nistelrooy Sepakat Berpisah Usai Degradasi ke Championship
Valencia ingin medatangkan Jamie Vardy lantaran musim ini kekurangan pemain yang cukup tajam untuk menyumbang gol.
Jamie Vardy menegaskan dirinya sama sekali tidak memiliki keraguan untuk tampil di level tertinggi meski kini usianya sudah menginjak 38 tahun.
Jamie Vardy menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Liga Primer Inggris bagi Leicester City dengan koleksi 143 gol.
Liverpool hanya butuh satu kemenangan lagi untuk memastikan gelar juara Liga Primer Inggris musim 2024/2025.
LEICESTER menjadi tim pertama dalam sejarah sepak bola Inggris yang kalah delapan pertandingan kandang berturut-turut tanpa mencetak gol usai kalah dari Newcastle 0-3
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved