Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Nasib Liga 1 Belum tentu Diputuskan di RUPS LIB

Rahmatul Fajri
16/5/2020 19:15
Nasib Liga 1 Belum tentu Diputuskan di RUPS LIB
laga Persib Bandung kontra PSS Sleman di Liga 1 2020 sebelum dihentikan akibat pandemi covid-19(Antara/M. Agung Rajasa)

KOMISARIS PT Liga Indonesia Baru (LIB) Hasani Abdulgani memastikan rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa pada Senin (18/5) pukul 12:30 WIB.

Hasani mengatakan di tengah kondisi pandemi covid-19 dan adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), maka pihaknya akan menggelar rapat secara virtual.

Hasani mengatakan undangan telah diberikan kepada 18 klub sebagai pemegang mayoritas saham dan induk sepak bola Indonesia, PSSI. Dalam undangan itu juga diimbau para peserta rapat dapat memiliki koneksi yang stabil sehingga rapat berjalan lancar.

"Karena pandemi ini jadi rapat secara virtual. Notaris menekankan yang penting semua pemegang saham yakni 19 orang itu tidak terganggu oleh masalah sinyal. Semuanya harus mendengar setiap pembicaraan karena keputusannya harus bulat," kata Hasani, ketika dihubungi, Sabtu (16/5).

Pada rapat nanti akan dibahas mengenai laporan kegiatan kompetisi pada Februari hingga Mei. Kemudian akan ada laporan keuangan. Selanjutnya, proyeksi bisnis pada 2020 dengan adanya kondisi pandemi virus korona atau covid-19.

Baca juga : FC Koln Diunggulkan, Mainz Siap Beri Kejutan

Lalu, akan diputuskan mengenai status Liga 1 dan kejelasan subsidi klub. Kelima, akan dibahas soal pengunduran diri salah satu komisaris.

Saat ini, ada lima orang yang menghuni kursi komisaris. Selain Hasani, ada Munafri Arifuddin, Ferry Paulus, Endri Erawan, dan Hakim Putratama. Namun, Hasani tak merinci sosok yang akan mengundurkan diri tersebut.

Terakhir, pada RUPS nanti akan menampung usulan dari para klub selaku pemilik mayoritas saham PT LIB.

Lebih lanjut, mengenai kejelasan kompetisi nanti akan mengarah kepada prospek bisnis dan menyangkut kontrak pemain, pelatih, dan ofisial. Ia mengatakan kejelasan kompetisi akan diputuskan PSSI nantinya ketika telah ada pengumuman pemerintah soal status tanggap darurat covid-19.

"Hasil RUPS nanti tetap tidak ada keputusan tentang kompetisi sebelum ada keputusan pasti dari PSSI dan pemerintah," ungkap Hasani yang juga menjabat komite eksekutif PSSI itu.

Baca juga : Bertamu ke Union Berlin, Ketajaman Lewandowski Diuji

Dihubungi terpisah, Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan mengenai kejelasan kompetisi masih mengacu pada keputusan sebelumnya. Pada surat keputusan PSSI Maret lalu, Liga 1 dan 2 akan dihentikan total jika pemerintah memperpanjang masa tanggap darurat covid-19 yang ditetapkan pada 29 Mei. Jika pemerintah mencabut status itu, maka kompetisi bisa bergulir Juli.

Yunus mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu putusan pemerintah, apakah memperpanjang masa tanggap darurat covid-19 atau tidak. Setelah ditetapkan, maka pihaknya akan menggelar rapat darurat.

"Setelah adanya pengumuman dari pemerintah, PSSI akan menggelar emergency meeting bersama anggota exco," ungkapnya.

Di lain pihak, pelatih Madura United Rahmad Darmawan mengaku kompetisi dilanjutkan ketika situasi benar-benar kembali pulih. Ia mengatakan kompetisi bisa dilanjutkan pada Agustus atau September, meski harus mengambil risiko jadwal kompetisi menjadi molor. Namun, ia mengatakan hal tersebut merupakan langkah yang bijaksana.

"Kompetisi bisa dilanjutkan setelah selesai bencana ini. Resikonya akan mundur selesainya kompetisi. Kalau memang tidak memungkinkan dan harus disetop, buat saya juga bisa mengerti, mengingat kesehatan lebih penting dari kompetisi," kata pelatih yang akrab disapa RD itu. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya