Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
WABAH virus korona baru atau covid-19 membuat segala aktivitas, khususnya olahraga, menjadi lumpuh. Hal itu membuat pelaku sepak bola memilih untuk menetap di kediaman masingmasing sambil menunggu kompetisi kembali bergulir.
Begitu juga yang dialami manajer pelatih timnas Indonesia, Shin Taeyong. Sejak agenda tim nasional diliburkan pada Maret, eks pelatih tim nasional Korea Selatan itu kembali ke kampung halaman.
Setelah melalui rapid test, Shin Tae-yong dinyatakan negatif dan ia bisa pulang ke ‘Negeri Ginseng’ pada Sabtu (4/4). Namun, ia tak bisa langsung berkumpul bersama keluarganya ketika tiba di Korea Selatan. Shin Tae-yong harus menjalani protokol karantina mandiri selama 14 hari sejak kedatangannya dari Indonesia.
Dia tinggal di sebuah kantor di Goyang, wilayah Gyeonggi-do. Ia harus mematuhi protokol dan tidak boleh keluar rumah. Untuk mengobati kerinduan masakan rumah, beruntung ia masih dibawakan istrinya.
Namun, itu tak bisa dilakukan setiap hari karena istri dan anaknya harus menempuh 2 jam perjalanan dari rumah mereka di Bundang.
“Istri dan anak saya meletakkan makanan di depan pintu. Kami hanya bisa menyapa dalam jarak 2 meter,” ujar Shin Tae-yong.
Selain mencicipi masakan istri, ia juga terkadang memesan bahan makanan melalui kurir untuk dimasak sendiri. “Saya pesan daging
bulgogi,” kata Shin.
Selama karantina, Shin juga banyak menghabiskan waktu untuk menonton serial Netflix asal Korea Selatan yang sedang populer,
Itaewon Class. Ia juga membaca buku-buku taktik sepak bola di selasela menonton acara serial tersebut.
“Saya habiskan waktu dengan nonton Itaewon Class dan membaca buku-buku taktik,” ungkapnya kepada News Joins.
Sebelum pulang ke Korea Selatan, ia mengatakan PSSI sempat keberatan dengan rencana kepulangannya. Namun, ia merasa dengan
kondisi yang tak lagi kondusif, ditambah liburnya aktivitas sepak bola membuatnya harus memilih mudik.
“Awalnya mereka keberatan, tapi kami memajukan liburan selama empat minggu karena jadwal sepak bola juga ditunda,” ungkapnya.
Ia juga bercerita mengenai pengalamannya tinggal di Jakarta selama masa krisis covid-19. Shin mengatakan dirinya tergerak untuk
membantu melihat situasi penanganan covid-19 di Indonesia yang belum memadai. Ia memberikan sumbangan sebesar US$20 ribu atau Rp314 juta untuk alat pelindung diri (APD) ke Rumah Sakit Pelni.
“Sistem medis di Indonesia sangat buruk. Saya ingin sedikit membantu. Indonesia juga tidak menyelidiki lebih lanjut, jadi akan ada banyak yang terinfeksi. Lalu, hanya 10% orang yang menggunakan masker,” ungkapnya. (Rahmatul Fajri/R-2)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved