Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Lucas Moura, Dari Buangan di PSG Jadi Idola di Spurs

Despian Nurhidayat
09/5/2019 15:15
Lucas Moura, Dari Buangan di PSG Jadi Idola di Spurs
Lucas Moura(AFP/Adrian DENNIS)

SETELAH dicampakkan Paris Saint-Germain (PSG) yang mendatangkan Neymar dengan rekor pemain termahal dunia, Lucas Moura membuktikan diri mampu mambawa Tottenham Hotspur melaju ke babak final Liga Champions dan membuat klub itu berlaga final pertama mereka. Adapun PSG, klub yang membuangnya, hanya mampu bermimpi.

Dengan keadaan tim yang kebobolan dua gol di babak pertama dan menjadikannya agregat 3-0, Moura menunjukkan performa yang menentukan hasil pertandingan dengan hattrick yang menakjubkan di babak kedua dan membuat Spurs melaju ke final dengan keunggulan gol tandang.

Meski demikian, hampir 18 bulan lalu, Moura berada dalam keadaan surut setelah mendapati dia hanya membeku di Paris meskipun sudah 5 tahun sarat trofi di klub Ligue 1 itu.

Mauricio Pochettino pun menawarkan Moura sebuah jalan keluar pada Januari 2018 dan pemain Brasil itu tinggal selangkah lagi menepati janjinya untuk membawa Spurs ke puncak.

Setibanya di London Utara, Moura mengatakan tim yang akan diperkuat olehnya sangat kuat dan ia merasa mereka dapat memenangkan banyak hal termasuk Liga Champions.

Baca juga: Lucas Moura Bunuh Mimpi Liga Champions Ajax

Lebih dari satu tahun berlalu dan Spurs tinggal satu langkah lagi untuk menjadi juara kompetisi Eropa setelah Moura membuat penampilan luar biasa di Johan Cruyff Arena.

"Mereka semua adalah pahlawan tetapi Lucas adalah pahlawan super. Hattrick yang luar biasa. Dia pantas mendapatkannya, dia adalah pria yang hebat," kata Pochettino yang menangis setelah kemenangan Tottenham 3-2 di Amsterdam dan berhasil mencapai final pada 1 Juni berhadapan dengan Liverpool.

Christian Eriksen bahkan meminta agar dibuatkan patung Moura karena sang pemain mampu membuat Spurs kembali dari tepi jurang.

Ajax, yang meraih skor 1-0 di London, tampil di kandang dan sukses melesakkan dua gol pada babak pertama di leg kedua. Namun, Lucas punya ide lain dengan memberikan dua gol cepat di babak kedua.

Itu memberi Spurs harapan tetapi mereka masih berjuang sampai Moura memberikan tembakan rendah di luar gawang Ajax yang dijaga Andre Onana pada menit ke-96 untuk mendapatkan tiket final.

"Sepak bola dapat memberi kita saat-saat yang tidak bisa kita bayangkan. Kita perlu menikmatinya. Lihatlah aku, ini momen terbaik dalam hidupku dan karierku," ungkap Moura.

"Tidak mungkin saya mampu menjelaskan apa yang saya rasakan. Saya sangat, sangat bahagia dan bangga dengan rekan satu tim saya. Kami selalu percaya pada saat ini, bahwa semua ini mungkin terjadi. Kami memberikan segalanya dan pantas mendapatkannya saat ini. Kami adalah keluarga. Tidak mungkin untuk menjelaskan kembali hal ini, tidak mungkin," lanjutnya

Moura menjadi pemain kelima yang mencetak hattrick di semifinal Liga Champions, setelah Alessandro Del Piero, Ivica Olic, Robert Lewandowski, dan Cristiano Ronaldo.

Moura dianggap memiliki bakat setara dengan Neymar. Namun, dia memutuskan untuk meninggalkan Prancis tanpa benar-benar memenuhi potensinya, tetapi ia sekarang telah menunjukkan kerugian bagi PSG dan banyak keuntungan bagi Tottenham.

"Itu bukan respon. Kritik merupakan bagian dari sepak bola. Saya tahu saya bisa bermain untuk klub besar, bahwa saya mampu bermain di semifinal Liga Champions," pungkasnya. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya