Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kutahu pasti, waktu ialah kejengahan;
siang terlalu pendek dan singkat, sementara
malam panjang diselimuti gelap dan hujan
coba kau tengok, keredupan di mana-mana.
Daun berlayuan dan berjatuhan dari pohon,
menguning di semak-semak dan lapangan;
awan melayang tak berujung di langit selatan...
Musim gugur membosankan!.. Ya, itulah kau!
Kutahu pasti, waktu ialah kejengahan,
kekhawatiran begitu berat dan pahit:
hati yang dahulu sangat kucintai,
kini tertindas keraguan yang mematikan;
satu per satu redup perlahan-lahan.
Si pemuda membanggai mimpi sucinya,
sedang si rambut abu-abu menerobos asa...
Usia tua membosankan!.. Ya, itulah kau!
1863
Musim semi tiba di jendela
dan udara segar berembus...
Sedih mengendap di dadaku
tergantikan pikiran yang cerah.
Salju menghilang, es mencair
tak membebani kilauan ombak...
Mata bajak menunggu di ladang
jauh dan sunyi dari tanah airku.
Oh, aku lebih suka keluar dari
kamar pengap ke ruang terbuka,
di mana frasa berderak dan berjiwa
suara sumbang tak bergemerincing.
Pergi ke ladang! Pergi ke ladang! Alam raya
malu-malu menampakkan keindahannya...
Pergi ke ladang! Nyanyian kebangkitan
terdengar bebas dan kuat di sana.
1863
Maaf, maaf, ini saatnya!
Kita harus berpisah denganmu;
layar putih berkibar dan bintang-bintang
bercahaya di cakrawala biru.
Oh, sandarkan kepala yang letih
dekapkan dada hingga terbaring
biarkan air mata terakhir menetes
membasahi rambut dan bahu!
Berpisah untuk waktu yang panjang...
Kapan tempo kita berkumpul kembali,
anak! Ini hati terasa dingin untuk
menggantikan cinta yang lama!
Melewati setiap masa dengan berani
agar kelak kita tertawa bersama lagi
meski saling diam satu sama lain
air mata menetes tanpa sengaja...
Maafkan aku, kawan! Jiwa
bersedih... Namun waktu sudah tiba,
begitu cepat kau pergi
sebatang kara aku jadinya...
1846
Meski tujuan kita masih jauh dari harapan, namun kita tumbang sebagai pejuang jujur!
Aku bosan dan jengah;
dari jendela langit tampak kelabu,
sedang di balik dinding tetanggaku
selalu saja terdengar lagu sedih.
Siapa tetangga yang kesepian itu
dan apa yang dia dambakan?
Atau adakah takdir yang aneh
sehingga dia berpisah dengan pacarnya?
Ini tentang negeri yang jauh;
ada kerinduan akhir-akhir ini.
Apa dia putus asa dan berdiam
diri di kamarnya yang sempit?
Mungkin saja dia bosan sebab
hidup ialah jalan panjang menjemukan.
Sama sepertiku, apakah aku lebih suka
pengembara malang datang beristirahat?
Siapa pun dia; lagu itu menuangkan
sepercik kegembiraan ke dalam jiwaku.
Bernyanyilah, wahai tetangga!.. Tapi, air mata
tak akan membiarkanku mendengar seutuhnya.
Di sini dia diam; sama seperti sebelumnya,
segala sesuatu di sekitarku sunyi,
aku bosan dan sedih; dari jendela
langit tampak kelabu.
1845
Di gurun, siang begitu gerah,
dengan bangga dan tenang
awan tipis mengapung-apung.
Di padang pasir, kita tersiksa oleh rasa haus
seberkas sinar menyala-nyala, dan
sekuntum bunga mengirimkan doa untuknya:
"Lihat, di padang rumput yang membosankan
aku mekar, sakit, dan lemah,
tanpa kekuatan dan keindahan...
Sangat tak menyenangkan bagiku bermekar:
tak ada bayangan teduh di sini,
tak ada embun segar,
aku terbakar, mendekam dalam panas,
dan patal yang pudar
aku menempel di tanah hingga kering.
Setiap hari, dengan harapan dan rahasia
aku terus menunggumu untuk
terbang ke sini sejenak, atau bahkan secara kebetulan;
Ini dia... Dan aku menangis
untuk memohon padamu,
dan aku pun tahu
kau akan tunduk pada permohonanku:
bahwa hujan lebat segera turun,
mengibaskan penutup yang berdebu,
sepraiku akan hidup kembali,
di bawah kelembaban langit yang cerah,
mewah dan harum,
pakaianku akan bersinar;
di padang rumput keras,
waktu berputar lama menuju ke kehidupan baru
aku akan mengingat kepulangannya..."
Tapi, bangga, tak terhindarkan,
sekawanan awan di langit
tersapu oleh bunga-bunga yang terkulai.
Jauh, di atas ruang yang tertekan
semua tak berguna, anehnya
hujan turun;
di padang pasir, kita tersiksa oleh rasa haus
sinar menyala-nyala,
bunga yang sakit itu layu perlahan...
Dia masih menunggu, memudar,–
awan lain segera tiba...
Namun tak ada siapa-siapa.
1858
Pergilah jiwaku dalam keraguan dan harapan!
Akhiri perjuangan melawan kejahatan duniawi.
Rasanya: kelopak mataku segera tertutup,
saatnya terlelap dalam tidur panjang!
Semua pasukan kelelahan tanpa hasil;
kita tak menyayangkan perjuangan ini,
tapi di pintu kuburan yang gelap-gulita
kita enggan kirim kutukan pada takdir.
Juga tak mengharapkan pembalasan
untuk semua kehidupan yang diracuni...
Kita sengsara, namun penderitaan itu
lebih mahal daripada diam dan tidur.
Mari tinggalkan dunia secara tenang, tanpa cela;
biarlah mahkota kemenangan milik musuh,
meski tujuan kita masih jauh dari harapan,
namun kita tumbang sebagai pejuang jujur!
1863
Bacaan rujukan:
1] A N Pleshcheyev. Kumpulan Puisi Lengkap. Moskwa, Leningrad: Penulis Soviet, 1964.
2] Vsevolod Rozhdestvensky. Favorit. Moskwa., Leningrad: Fiksi, 1965.
Aleksei Nikolaevich Pleshcheyev, penyair, kelahiran Kostroma, Kekaisaran Rusia, 4 Desember 1825 dan meninggal di Paris, Prancis, 8 Oktober 1893. Dia menjadi terkenal di negaranya pada 1840-an sebagai penulis himne revolusioner. Selain di dunia sastra, Pleshcheyev bekerja sebagai jurnalis dan kritikus seni di sejumlah surat kabar dan majalan di Saint Petersburg. Dia membantu dan menerbitkan karya-karya penulis Rusia, seperti Anton Chekhov, Semyon Nadson, Vsevolod Garshin, dan penulis muda lainnya. Puisi-puisi di Pleshcheyev di Sajak Kofe - Media Indonesia diterjemahkan oleh Iwan Jaconiah, penyair, editor puisi Media Indonesia, dan kurator antologi puisi Doa Tanah Air: suara pelajar dari negeri Pushkin (Pentas Grafika, Jakarta, 2022). Ilustrasi header: Syahnagra Ismaill. (SK-1)
"Bisa disimpulkan kalau market peminat puisi dan sastra ini sebenarnya banyak, tetapi belum ada yang mengakomodir, belum ada rumahnya. Inisiatif saya membuat rumah itu, komunitas,"
Joko Pinurbo meninggal dunia pada Sabtu, 27 April 2024. Jokpin, panggilan Joko Pinurbo, sempat mengalami sakit sejak beberapa hari sebelum menghembuskan napas terakhir.
Perpaduan antara humor dan ironi dikemas Joko Pinurbo dalam karya apik yang jenaka dan menyentil kenyataan sosial kita.
Barangkali saat bocah-bocah ingusan baku hantam, mereka sedang lupa tentang tonggak lahirnya sumpah sejarah bangsa.
Jika kebenaran lebih baik; itu bukan niat jahat seseorang, melainkan keinginannya.
Pada dua pasang binar mata kanak, kutitipkan doa di setiap kantukmu.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Uni Eropa resmi mengesahkan salah satu paket sanksi paling keras terhadap Rusia.
PEMERINTAH Rusia kembali menegaskan sikap tegasnya terkait kebijakan pertahanan nasional, khususnya soal doktrin nuklir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved