Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DOKTER spesialis penyakit dalam Prof Ari Fachrial Syam memberikan beberapa tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan rasa tidak nyaman di pencernaan.
"Kalau dirasa sensitif, makan obat penekan asam lambung di pagi hari, setengah jam sebelum makan, bukan antasida," kata Ari, dikutip Jumat (5/4).
Ia mengatakan, masalah pencernaan bisa disebabkan karena asam lambung yang meningkat sehingga menyebabkan perut menjadi perih.
Baca juga : Ini Lima Tips Menyimpan Makanan Agar Awet Saat Ditinggal Mudik
Selain obat penekan asam lambung, Ari menyarankan untuk mengonsumsi suplementasi yang mengandung enzim untuk menghindari diare.
Saat makan banyak dan bermacam jenis, pankreas dipaksa untuk bekerja keras sementara enzim pencernaan yang belum terisi penuh bisa menyebabkan masalah diare setelah makan.
"Kalau mau makan macam-macam beli saja tablet enzim pencernaan karena bisa saja pankreas yang istirahat jadi bekerja keras, enzimnya belum tersedia lengkap di situ timbullah diare, ini juga ada obat antikembungnya, kalau makan berlebih kan proses gas juga meningkat," katanya.
Baca juga : 5 Tips Kelola THR dengan Bijak
Tips lainnya yang tidak kalah penting namun sering dilupakan orang adalah mengunyah makanan sebanyak 32 kali.
Selain mengikuti anjuran Nabi Muhammad, mengunyah sebanyak 32 kali dapat memberikan sinyal kepada otak untuk menahan suapan berikutnya sehingga makan jadi tidak terburu-buru.
Hal ini juga memberikan kesempatan pada lambung dan usus 12 jari untuk memproses makanan secara perlahan yang dapat membuat rasa kenyang lebih lama.
Baca juga : Ini Tips Menghabiskan THR dengan Bijak
Jika ingin mengonsumsi makanan bersantan, Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM ini mengatakan untuk menjaga porsinya supaya tidak berlebihan dan tetap dibarengi dengan sayur dan buah.
"Sayur dan buah memang mengandung vitamin dan mineral, itu bisa mengurangi penyerapan kolesterol di usus halus kita, jadi silakan makan santan tapi jangan lupa sayur dan buah," katanya.
Sayur dan buah juga membuat lambung terasa penuh sehingga memberikan sinyal rasa kenyang yang akhirnya bisa mengurangi porsi makan jadi tidak berlebihan. (Ant/Z-1)
Kebiasaan bermain dan melihat konten menggunakan gawai bisa membuat anak susah memusatkan perhatian dan menyebabkan penurunan kemampuan sensorik anak.
Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa meningkatkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2.
GAMBAR Prabowo Subianto dan Joko Widodo yang sedang duduk bersama di tempat makan menjadi salah satu bingkai yang dipajang di bagian depan.
Makan terlalu malam atau saat tubuh bersiap untuk istirahat dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan gangguan metabolisme lainnya.
PENGEBOMAN Israel di Jalur Gaza terus berlanjut pada hari pertama hari raya Idul Fitri. Beberapa serangan udara pada Minggu dini hari waktu setempat menewaskan puluhan orang.
Makan terlalu banyak juga dapat mengganggu sistem pencernaan kita, menyebabkan perut kembung, indigestion dan juga masalah reflux gastroesofagfeal.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved