Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Pengalaman Berkesan Relawan Alumni IPB Bagikan 1.000 Wakaf Alquran

Zubaedah Hanum
27/4/2021 17:05
Pengalaman Berkesan Relawan Alumni IPB Bagikan 1.000 Wakaf Alquran
ARM HA-IPB dan Badan Wakaf Alquran menginisiasi pengadaan dan distribusi 1.000 Alquran di Kalsel.(IPB University)

RAMADAN tahun ini boleh jadi menjadi bulan sibuk bagi para punggawa Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni (ARM HA) IPB University. Selain aksi kemanusiaan buat korban bencana alam di sejumlah daerah, relawan alumni IPB University punya urusan yang belum selesai.

Berawal dari bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) Januari 2021 silam, relawan alumni IPB  menemukan satu hal serius. Bukan soal kebutuhan pangan, sandang atau papan, melainkan kebutuhan kitab suci Alquran.

Pasalnya, banyak rumah, masjid, sekolah dan majelis taklim di wilayah terdampak banjir Kalsel kehilangan mushaf Alquran akibat terbawa hanyut banjir. Kalaupun masih ada, kondisinya sudah rusak.

Untuk itulah, ARM HA-IPB University berkolaborasi dengan Badan Wakaf Alquran (BWA) melakukan kegiatan pengadaan dan distribusi 1.000 Alquran di Kalsel.  Penerima manfaat wakaf Alquran bervariasi mulai musala dan masjid, Taman Pendidikan Alquran (TPA), majelis taklim, sekolah, hingga pesantren yang terdampak banjir.

Seribu eksemplar kitab suci itu terdiri atas 500 mushaf Alquran dan 500 lagi berupa Alquran dengan terjemah. BWA sendiri merupakan badan wakaf yang peduli terhadap penyebaran Alquran di pelosok negeri.

Kegiatan bantuan mushaf Quran ini mendapat dukungan penuh dari Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni IPB Kalimantan Selatan (DPD HA-IPB Kalsel), yang bergerak cepat mengumpulkan data calon penerima mushaf. Banyak pula pihak yang berinisiatif mendatangi sekretariat DPD HA-IPB Kalsel untuk dapat memperoleh mushaf ini.

Pembagian dan distribusi Alquran ini berlangsung sejak Sabtu (24/4) di Banjarmasin dan wilayah sekitarnya. Beberapa mengambil langsung ke sekretariat.

Banyak paket Alquran yang harus diantar langsung ke tempat mengingat lokasi yang jauh, sementara calon penerima tidak punya akses cukup untuk datang ke Banjarmasin.

Doktor Meilla Dwi Andrestian, salah satu relawan alumni IPB yang terlibat memiliki pengalaman berkesan saat menyalurkan bantuan.

Ia menuturkan, ada seorang penerima bantuan bernama Athoillah dari Desa Remo, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar yang perjuangannya luar biasa. Ia adalah guru agama, merangkap marbot dan guru ngaji di langgar.

"Masyarakat muslim di sana perlu bimbingan ilmu agama, lebih-lebih lokasinya terpencil. Listrik surya cuma ada di beberapa rumah tokoh desa. Internet barang langka. Saya kirim WA untuk mengabarinya seminggu lalu bahwa kita akan kirim Alquran, pesannya masih bertanda centang satu. Mungkin beliau belum dapat sinyal lagi,” ucapnya seperti dilansir dari laman IPB University.

Sementara Masikah Maylan Dewi, relawan ARM HA-IPB University yang bergiat di DPD HA-IPB Kalsel, menuturkan ada seorang warga yang mengabarkan akan mengambil sendiri 40 paket Alquran tersebut ke sekretariat. Saat ditanyakan, ternyata warga tersebut adalah seorang kakek berusia 60 tahun yang tinggal di lokasi di pedalaman Banjarmasin.
 
“Baru sadar bahwa si bapak sudah berusia lanjut, 60 tahun. Ia berencana naik sepeda motor dari kampungnya ke Banjarmasin, yang kita tahu rutenya tak mudah dilalui. Akhirnya kita tidak tega dan sampaikan ke beliau bahwa tim relawan akan mengantar paket itu,” ujarnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah