RAMADAN adalah bulan yang istimewa. Bulan di mana doa umat yang berpuasa bakal dikabulkan oleh Allah SWT. Berpuasa juga berbeda dengan ibadah lainnya, karena yang mengetahui kesungguhan berpuasa hanya dirinya dengan Allah SWT.
"Puasa itu sangat personal sifatnya. Puasa tidak bisa riya (ingin dipuji) atau nipu-nipu berpuasa. Komitmen berpuasa adalah sifatnya fisik, menahan dari segala yang membatalkan, tapi yang disasar adalah mentalitas orang yang berpuasa, yakni kedisiplinan. Nah, kedisiplinan akan melahirkan produktifitas," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni'am Saleh saat memberikan tausiah jelang berbuka puasa dihadapan ratusan karyawan Media Group di Masjid Nursiah Daud Paloh (NDP), Kedoya, Jakarta Barat, Jumat (10/5).
Menurutnya, selain melatih kedisiplinan, tradisi buka puasa di kantor atau di masyarakat sangat bagus untuk membangun kebersamaaan, menjalin silaturrahim, dan jaringan.
Baca juga : Festival Pesona Khazanah Ramadan
Begitu pula, kata dia, buka bersama atau sahur bersama dengan keluarga sangat bagus untuk menciptakan kebersamaan dan komunikasi.
"Dari kebersamaan, silaturrahim, komunikasi yang lancar akan mengurangi stres, ketika stres hilang, maka etos kerja akan muncul. Dari sinilah akan muncul produktifitas," jelasnya.
Dalam tausiah yang bertema Ramadan, antara Spiritualitas dan Produktifitas, Asrorun mengapresiasi buka bersama yang digelar Masjid NDP.
Selain buka bersama, Masjid NDP pun mengadakan tarawih, kajian bakda zuhur, pesantren kilat anak-anak, pendidikan jurnalistik milenial, santunan anak yatim, dan berbagai lomba (Panahan, Pidato/Kultum, Mengaji). (OL-8)