Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SATUAN Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz terus berupaya memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Namun, upaya itu tidak mudah dilakukan.
Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz Brigjen Faizal Ramadhani mengatakan banyak kendala yang terjadi, terutama demografis. Maka itu, menyelesaikan masalah Papua disebut bukan soal cepat-cepatan.
"Karena yang saya bilang tadi masalahnya enggak cuman satu. Ada senjata, kesenjangan, dan berbagai macam masalah lain. Jadi kalau bicara cepat cepatan nggak bisa," kata Faizal kepada wartawan di Jakarta, Rabu (16/7).
Faizal mengatakan dalam menyelesaikan masalah di Papua, perlu memahami secara paradigma tentang penyelesaian masalah Papua yang lebih komprehensif. Sementara terkait waktu, bagaimana sampai pada titik temu penyelesaian dalam konteks paradigma, perlu masuk pada strategis, teknis, dan taktis.
Menurutnya, yang perlu dipahami pertama wilayah Papua itu sangat luas. Hal itu, membuat daya jangkau aparat, khusus Polri juga harus luas.
"Jadi, Papua punya wilayah tiga atau empat kali lipat dari Pulau Jawa, infrastruktur yang masih sangat kurang itu. Tidak cukup diselesaikan dengan satu dua cara," ungkap jenderal polisi bintang satu itu.
Selain itu, Faizal menyebut pendidikan dan kesejahteraan warga Papua juga kurang. Maka itu, keyakinan dan pemahaman yang sama bahwa Papua adalah bagian dari negara kesatuan Republik Indonesia juga kurang.
Oleh karenanya, Papua ditegaskan tidak hanya butuh uang tapi juga perhatian yang lebih dari pemerintah. "Pasti, bukan cuma uang, bukan cuma perhatian, tapi seluruh effort yang kita punya, seperti itu," pungkas Wakapolda Papua itu.
Faizal menggelar diskusi dengan awak media seputar konflik berkepanjangan di Papua di bilangan Jakarta, Rabu siang. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo.
Diskusi ini Inisiatif Brigjen Faizal, untuk memberikan gambaran dan tantangan yang dihadapi aparat dalam operasi pemberantasan KKB di Bumi Cenderawasih. (P-4)
Akibat insiden itu korban mengalami sejumlah luka bacok pada bagian tubuhnya serta luka tembak di dada. Saat ini korban telah dievakuasi ke Jayapura.
Saat memasuki dalam rumah, istri korban, Ratna Nurlaela Sari, tidak kuat menahan tangis histeris dan meminta peti jenazah dibongkar. Keluarga yang lain sempat ada yang pingsan.
Iptu Tomi hilang saat menyeberangi Kali Rawara, Kampung Meyah Lama, Distrik Moskona Barat, pada 18 Desember 2024, dalam operasi penangkapan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Komnas HAM RI mengecam aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak tim operasi pencarian Iptu Tomi
Adapun total 510 personel gabungan dikerahkan terdiri atas Polri, TNI, Basarnas, dan instansi terkait lainnya untuk mencari Tomi.
Tim Satgas Ops Damai Cartenz telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan proses penyelidikan dan pengumpulan informasi lanjutan.
Ketegasan dari Pemerintah perlu mengingat permasalahan di Papua sudah berlangsung selama puluhan tahun.
Askel Mabel merupakan mantan anggota Polri yang bertugas di Polres Yalimo
Aksi yang dilakukan KKB diprediksi masih akan mewarnai kamtibmas di Tanah Papua, sehingga TNI-Polri termasuk Satgas Damai Cartenz di dalamnya akan berupaya melakukan penindakan
Orang tak dikenal (OTK) menembak Andarias Tanna, 44, guru honorer yang tinggal di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah hingga tewas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved