Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Fregat Merah Putih, Kapal Perang Canggih Karya Anak Bangsa Dioperasikan 2026

Devi Harahap
27/6/2025 12:18
Fregat Merah Putih, Kapal Perang Canggih Karya Anak Bangsa Dioperasikan 2026
Proyek Fregate Merah Putih dikerjakan di dermaga PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur .(MI/Devi Harahap)

JAJARAN alat berat dan beton-beton pondasi dermaga hingga berbagai mesin berlapis baja berdiri begitu kokoh di atas dermaga yang menjadi lokasi Divisi Kapal Selam PT PAL Indonesia, Surabaya, Jawa Timur. 

Pada lahan seluas satu hektare itu, terlihat rangka kapal perang berukuran mega bernama Fregate Merah Putih dengan spesifikasi tempur multifungsi. Kapal ini dibuat untuk menghadapi serangan udara, permukaan, dan bawah laut yang digadang menjadi alutsista pertahanan laut teknologi tercanggih di Indonesia.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan dan PT PAL Indonesia (Persero) terus berpacu dengan waktu untuk mempercepat penyelesaian Fregate Merah Putih. Kapal perang produksi dalam negeri ini diharapkan dapat mulai dioperasikan pada tahun depan.

“Bulan Agustus 2026 Kapal Fregate Merah Putih kita yang ada di dalam hanggar ini, kita delivery melalui ship lift. Kita launching dengan ship lift untuk dimasukkan dock ring kita di dock Semarang untuk dilanjutkan proses erection dan sampai dengan nanti di launching,” kata Direktur Produksi PT PAL, Diana Rosa, di Surabaya pada Rabu (25/6). 

Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 tercanggih yang saat ini tengah dikembangkan di dunia. 

Diana Rosa menjelaskan Indonesia juga dipercaya menjadi salah satu dari empat negara yang dapat membangun kapal dengan jangkauan pelayaran sejauh 9.000 nautical mile (NM) itu. Dikatakan bahwa kapal ini menjadi bukti kemampuan industri dalam negeri dalam mengembangkan alutsista berstandar internasional.

“Ini adalah kapal perang tercanggih saat ini. Standarnya, standar dunia, naval rule. Salah satu dari empat di dunia yang membangun kapal seperti ini, salah satunya Indonesia,” jelas Diana. 

Diana menjelaskan hingga Juni 2025, pembangunan kapal sudah mencapai 66 %. Kapal ini juga masih menanti pemasangan sistem tempur dan sensor (Sewaco), yang akan dipasang usai peluncuran pertama dan kapal akan kembali ke PT PAL pada 2027 untuk pemasangan penuh seluruh senjata. “Delivery pertama akan siap berlayar, tapi nanti kembali lagi untuk pasang senjata,” jelasnya.

Diana menambahkan, produksi kapal dilakukan dalam tiga shift penuh setiap hari, dengan melibatkan tenaga kerja nasional terlatih. “Welder-nya luar biasa karena pelat-pelatnya tipis. Kami mencetak anak-anak muda dari SMK PAL dan juga menggandeng SMK lain,” katanya

 

PELUNCUR RUDAL
Sementara itu, Kepala Divisi Sewaco (Sensor Weapon and Command) PT PAL Enjud Darojat menjelaskan, Fregat Merah Putih yang memiliki panjang 140 meter dan bobot penuh hingga 6.626 ton itu, akan dipersenjatai dengan beberapa teknologi canggih. 

Hal itu termasuk 64 peluncur rudal vertikal (Vertical Launching System/VLS) yang memuat rudal permukaan-ke-udara (SAM) dan permukaan-ke-permukaan (SSM), 2 set torpedo anti-kapal selam (ASW), serta sistem Close-In Weapon System (CIWS) kaliber 35 mm yang mampu menembakkan 4.000–5.000 peluru per menit. 

Selain itu, kapal ini juga dilengkapi dengan meriam utama 76 mm buatan Leonardo, lalu senapan mesin kaliber 12,7 mm di sisi kapal, dan 8 peluncur decoy untuk mengelabui rudal musuh. Semua sistem ini terintegrasi oleh Combat Management System (CMS) yang terhubung dengan radar 3D, tracking radar, sonar bawah laut, dan sistem komunikasi taktis TDL.

Enjud menegaskan dengan perlengkapan senjata yang canggih tersebut, kapal ini diharap mampu digunakan mandiri dalam keadaan perang tanpa perlindungan pesawat udara.

“Fregat ini bukan hanya untuk pertahanan diri, tapi menjaga gugus tugas atau konvoi. Dia harus punya sistem anti-udara dan anti-kapal selam lengkap karena kapal perang sangat lemah terhadap serangan udara,” ujarnya.

 

SERANGAN UDARA
Selain itu, Enjud menuturkan Fregat Merah Putih dirancang untuk menjalankan peran area defense, yakni melindungi kapal-kapal lain dalam gugus tugas, termasuk dari serangan udara maupun bawah laut. 

Dengan konfigurasi senjata dan sensor mutakhir, lanjut Enjud, kapal ini bisa menjalankan berbagai operasi militer laut seperti patroli strategis, bantuan tembakan ke darat, memburu kapal selam, hingga pertahanan udara berbasis laut.

“Ini kapal paling lengkap. Semua matra ada tembakan ke darat, ke udara, dan bawah laut. Memang ini kapal perang paling canggih di Indonesia saat ini,” tukasnya.

 

KEBUTUHAN STRATEGIS
Kepala Biro Informasi Pertahanan,  Kementerian Pertahanan, Brigjen Frega Wenas Inkiriwang menyambut baik pembangunan berbagai alutsista yang akan memperkuat pertahanan laut Indonesia. 

“Terkait apa yang sudah dicapai proses fregeret merah putih, kemudian ke depan ada proses juga kapal selam scorpen yang dikerjakan dalam waktu dekat, tentunya ini menunjukkan kualitas kita yang tidak kalah. Tentunya perlu penyelarasan juga karena bicara Alutsista ketahanan bukan hanya yang di laut saja tapi ada yang di udara dan darat,” imbuhnya. 

Ia juga tak menafikan adanya kebutuhan strategis akan kapal dengan mobilitas tinggi, terutama untuk menunjang misi-misi nonperang, seperti penanggulangan bencana alam. Hal itu berkaca pada pengalaman saat bencana tsunami di masa lalu menjadi salah satu rujukan utama pentingnya aset tersebut.

”Kita berharap ini bisa terus dioptimalkan sehingga pada saat kita memutuskan untuk membeli atau membutuhkan alutsista, semuanya sudah siap secara infrastruktur maupun secara SDM,” pungkasnya. (Dev/P-2) 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya