Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INDUSTRI pertahanan Indonesia akan mencapai kemandirian dalam memproduksi isian amunisi untuk kebutuhan kaliber kecil. Hal itu disebut dapat dicapai dalam waktu singkat dua hingga tiga tahun mendatang.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Dahana Yusep Nugraha Rubani mengatakan, hal itu bisa terjadi apabila fasilitas produksi untuk komponen utama, seperti spherical powder dan nitroselulose, dapat dibangun sesuai rencana.
“Apabila pabrik itu sudah berdiri, otomatis propelan untuk munisi kaliber kecil, kita pasti Indonesia mandiri. Sudah punya kepastian apabila spherical folder dibuat, itu propelan amunisi Indonesia pasti mandiri,” kata Yusep di kantor PT Dahana di Subang, Jawa Barat, Selasa (24/6).
PT Dahana merupakan badan usaha milik negara (BUMN) anggota holding industri pertahanan Defend ID yang bergerak di bidang peledak. Salah satu produknya adalah propelan amunisi atau isian komponen bagian dalam seperti amunisi senjata.
Yusep menjelaskan, produksi propelan saat ini telah didukung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhan. Mereka menyediakan fasilitas pembuatan nitrogliserin—bahan baku utama untuk meningkatkan energi pada propelan atau bahan pendorong modern.
Di sisi lain, PT Dahana tengah menjajaki proyek pembangunan fasilitas untuk produksi spherical powder dan nitroselulosa yang menjadi bahan dasar atau bahan utama untuk membuat hampir semua jenis propelan modern.
“Baru negara itu berencana membangun kapasitas produksi untuk jenis propelan berikutnya, misalkan triple base atau komposisi propelan yang bisa dipakai untuk membuat persenjataan, roket, rudal, atau amunisi-amunisi kaliber besar,” tukasnya.
Sebagai informasi, propelan yang diproduksi akan menjadi dua tipe, yakni single base dan double base. Single base jika bahan utamanya hanya nitrocellulose, sedangkan double base kalau bahan utamanya adalah campuran nitroselulose dan nitrogliserin.
Sementara itu, fasilitas spherical powder, sesuai namanya, merujuk pada bentuk fisik dari butiran-butiran propelan. Bahan baku bakal dibentuk menjadi butiran propelan yang produk akhirnya adalah bola-bola kecil seragam. Setelah ini, rantai produksi dilanjutkan ke PT Pindad untuk pembuatan munisi senjatanya
Yusep berharap pembangunan tersebut dapat segera terealisasi dan dimasukkan dalam rencana strategis pemerintah di bidang pertahanan. Sebab pembangunan tersebut juga akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah.
“Kita harapkan di Rencana Strategis (Renstra) pemerintah dari tahun 2025 sampai tahun 2029, kita harapkan ada pembangunan lanjutannya untuk kapasitas propelan. Soalnya kalau untuk bahan bakunya, kita punya kemampuan untuk mendukung pembuatan propelan tersebut, sayang kalau tidak dimanfaatkan menjadi propelan,” imbuhnya.
Yusep menilai, berdirinya fasilitas baru tersebut akan menjadi kunci untuk mengakhiri ketergantungan pada pasokan impor. Saat ini, material bahan baku mentah masih dibantu oleh produk impor sehingga kemampuan produksi nasional masih tergantung suplai luar negeri.
Yusep lebih jauh mencontohkan fasilitas pabrik spherical powder sebagai produk akhir isian amunisi. Apabila pembangunan tersebut disepakati, Indonesia dapat mengklaim sebagai negara mandiri untuk memproduksi isian amunisi.
Meskipun demikian, kemandirian produksi tersebut hanya berlaku bagi munisi kaliber kecil (MKB). Amunisinya umumnya tergolong yang lebih kecil dari atau sama dengan 12,7 mm. Namun, tak jarang ada yang menggolongkannya ke ukuran kaliber 20 mm ke bawah yang digunakan untuk amunisi senjata api perorangan, misalnya sejumlah jenis senapan mesin ringan dan pistol.
”Lalu yang berikutnya baru negara itu berencana membangun kapasitas produksi untuk jenis propelan berikutnya. Misalkan triple base atau composite propellant yang bisa dipakai untuk membuat persenjataan jenis persenjataan yang lain, seperti roket, rudal, atau munisi kaliber besar,” ujar Yusep.
Sementara itu, Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI, Frega Wenas Inkiriwang memastikan bahwa pihaknya akan memperkuat pembangunan kemandirian industri pertahanan dalam negeri dengan menjadikannya salah satu fokus dalam renstra pemerintah.
“Dalam Renstra kedepan, akan ada penguatan dan pembangunan strategis-strategis tambahan. Kami juga hari ini memang melakukan supervisi langsung untuk Industri Pertahanan Strategis. Tentunya ini bentuk sinergitas,” jelasnya.
Selain itu, Frega mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sejak menjabat Menhan selalu berkomitmen membangun kemandirian industri pertahanan. Semangat yang sama juga ditunjukkan Menhan saat ini, Sjafrie Sjamsoeddin.
“Komitmen untuk membangun kemandirian tadi salah satunya adalah propelan, apalagi kalau kita melihat sekarang dengan kondisi yang ada saat ini geopolitik dan rivalitas antar negara, tentunya mau tidak mau kita harus membangun postur pertahanan negara dan melakukan modernisasi,” ucapnya.
Frega menuturkan keseriusan pemerintah untuk memajukan industri pertahanan. Wacana propelan juga akan menjadi bagian dari komitmen dan perhatian pemerintah.
Menurutnya, kemandirian industri dalam negeri sangat penting agar jika terjadi embargo terhadap Indonesia yang pernah terjadi pada masa lalu, tidak akan lagi berdampak pada rantai pasok pemeliharaan dan perawatan alat utama sistem persenjataan (alutsista).
“Dan tentunya ini menjadi perhatian kita semua karena bicara pertahanan itu adalah hak dan kewajiban semuanya, agar 5-10 tahun ke depan dan bahkan 2045 visi Bapak Presiden itu untuk menjadikan bangsa kita yang memang mandiri, berdaulat, bisa terwujud,” pungkasnya. (Cah/P-3)
Pemerintah saat ini sedang menunjukkan komitmen besar untuk mendorong kemandirian industri pertahanan
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
Penguatan pertahanan nasional selain berasal dari dukungan masyarakat sendiri juga membutuhkan sumber teknologi dari berbagai pihak.
PRESIDEN Prabowo Subianto resmi membuka perhelatan Indo Defence 2025 di Jiexpo Kemayoran Jakarta, yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025.
Pindad memiliki kualitas yang bagus, namun pasar industri senjata ringan di dunia sangat kompetitif.
KEKUATAN militer dan pertahanan yang tangguh menjadi kunci untuk menjaga kedaulatan negara di tengah rivalitas antarnegara dan geopolitik global yang semakin tidak stabil.
Vietnam sudah menggunakan bom pesawat tempur yang diproduksi PT Dahana (BUMN).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved