Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tulis Pleidoi Manual, Kejagung Jawab Keluhan Tom Lembong yang Laptop dan Tabletnya Disita

Tri Subarkah
03/6/2025 14:27
Tulis Pleidoi Manual, Kejagung Jawab Keluhan Tom Lembong yang Laptop dan Tabletnya Disita
Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta.(MI)

KEPALA Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar menegaskan bahwa alat elektronik dan komunikasi dilarang dibawa masuk ke dalam ruang rumah tahanan (rutan) oleh seorang terdakwa. Hal itu menanggapi keluhan mantan Menteri Perdagangan yang saat ini menjadi terdakwa dalam kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan.

Laptop Macbook dan tablet Ipad Tom disita saat hendak menulis nota pembelaan atau peidoi. Akibatnya, Tom terpaksa menulis pleidoi tersebut secara manual dengan tangannya sendiri. Menurut Harli, banyak terdakwa yang menulis pleidoi secara manual.

"Banyak pleidoi yang ditulis dengan tulisan tangan oleh para terdakwa, itu yang pertama. Kedua, memang dilarang alat lektronik dan alat komunikasi dibawa ke ruang tahanan, ke kamar tahanan," jelasnya di Kompleks Kejagung, Jakarta, Rabu (3/6). 

Alat Elektronik?

Ia menjelaskan, alat elektronik yang biasanya ada di rutan adalah televisi. Namun, televisi diletakkan di luar kamar rutan terdakwa. Baginya, regulasi harus ditegakkan oleh penegak hukum tanpa menimbulkan diskriminasi.

"Jadi kita menegakkan itu. Ketika aturannya menyatakan itu dilarang, ya dilarang," tegas Harli. 

Sebelumnya, Tom berdalih bahwa laptop dan tablet itu dimanfaatkan untuk menulis pelidoi yang tebalnya bakal berpuluh-puluh halaman. Ia mengaku bingung dengan larangan barang elektronik untuk dimasukkan ke dalam ruang rutan.

Tulis Tangan?

Untuk sementara, ia meyebut menulis pleidoi secara manual menggunakan kertas dan pulpen. Tom mengaku menerima banyak kiriman kertas dalam jumlah banyak.

"Saya dapat kiriman kertas bertumpuk-tumpuk dan ballpoint karena untuk sementara ini, ya, semuanya tulis tangan," aku Tom. (Tri/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya