Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
JURU Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Ujang Komarudin menyatakan Presiden Prabowo Subianto terbuka menerima segala kritikan terhadap pemerintah. Namun, kritik yang dilontarkan harus objektif, konstruktif, dan tidak bermuatan fitnah.
Menurut Ujang, kebebasan berpendapat di era Presiden Prabowo tidak berbeda dengan era Presiden ke-7 Joko Widodo. Hal itu ia dasarkan dari pengalamannya konsisten memberikan kritik pemerintahan sejak zaman pemerintahan Joko Widodo.
"Saya cerita dululah yang lalu ya ketika sebelum masuk pemerintahan, 8 tahun jadi pengamat. Ketika saya konsisten dengan narasi yang objektif, konstruktif itu yang gak masalah juga. Saya gak ditangkap juga," kata Ujang saat diskusi publik dengan tema “Komunikasi Merah Putih" di Jakarta, Minggu (11/5).
Menurutnya, hal yang sama juga terjadi pada era Presiden Prabowo. Ia mengatakan Presiden Prabowo tegas mengatakan mendukung kebebasan berpendapat. Namun, ia mengatakan kebebasan berpendapat juga dibatasi regulasi.
"Kebebasan itu bukan terhalangi ya, terbatasi oleh regulasi. Gak mungkin dong memfitnah tadi dibolehkan di manapun. Dalam bernegara maupun beragama tidak boleh, tidak bisa. Tadi batasannya sangat jelas sangat clear bahwa di mana fitnah tidak boleh, di mana kritis atau kritik ya yang objektif, yang konstruktif tadi itu dibolehkan. Jadi sangat jelas kalau batasannya tidak sulit di Indonesia dan kami membuka ruang itu," katanya. (M-1)
Presiden kemudian mengingatkan para komandan satuan itu untuk memperlakukan prajurit-prajurit anggotanya masing-masing sebagaimana anak kandung mereka sendiri.
Bagi Presiden, pilihan pakaian mereka itu menunjukkan mereka telah menyatakan diri menjadi bagian dari sistem pertahanan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
Kepala Negara mengingatkan bahwa meskipun Indonesia tidak menyukai perang, realitas menunjukkan konflik bersenjata terjadi di berbagai belahan dunia.
Prabowo menyematkan tanda pangkat jenderal bintang empat kepada Tandyo, kemudian Presiden juga menyalami tangan Tandyo sebagai bentuk ucapan selamat.
Di Mimbar Kehormatan, Presiden juga meresmikan sejumlah organisasi baru di tiga matra TNI.
Presiden Prabowo bangga melihat semangat dan disiplin para prajurit yang siap mengabdi dan berkorban demi negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved