Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENYIDIK Jaksa Agung Mdua Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung masih akan memeriksa mantan Komisaris Utama PT Pertamina (persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Politisi PDI Perjuangan itu telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama kurang lebih 8 jam pada Kamis (13/3).
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar mengungkap, pada pemeriksaan kali ini, Ahok hanya membawa dokumen yang bersifat softcopy atau salinan elektronik. Berdasarkan kesaksian Ahok, penyidik masih harus mengambil data di Pertamina.
"Penyidik pada waktunya nanti juga tentu akan melakukan pemeriksaan lanjutan terhadap yang bersangkuan ketika dokumen-dokumen seperti yang dijelaskan saksi ke penyidik (sudah diperoleh)," jelas Harli di Kompleks Kejagung, Jakarta.
"Misalnya terkait notulensi-notulensi rapat yang dilakukan oleh direksi atau komisaris dalam kaitannya dengan tata kelola minyak mentah dan produk kilang ini," sambungnya.
Ahok sendiri mengakui bahwa saat ini, data yang dimiliki penyidik lebih banyak ketimbang yang ia ketahui. "Ibaratnya saya tahu cuma sekaki, dia (penyidik) sudah tahu sekepala," akunya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga kaget dengan informasi yang diperoleh jajaran JAM-Pidsus. Apalagi, tidak semua informasi diketahuinya mengingat ia hanya menjabat sebagai Komisaris Utama Pertamina, sedangkan praktik korupsi yang diusut penyidik sampai menyentuh anak perusahaan Pertamina.
"Selama saya di sana jadi kita enggak tahu tuh, ternyata di bawah ada apa. Kita enggak tahu," kata Ahok.
Ahok tiba di Kompleks Kejagung Jakarta sekitar pukul 08.30 WIB. Namun, ia baru naik ke ruang pemeriksaan pada pukul 10.00 WIB. Adapun Ahok baru keluar dari Gedung Menara Kartika Adhyaksa sekitar pukul 18.20 WIB. (P-4)
Nama Asyifa Latief, mantan Miss Indonesia 2010, kembali menjadi perhatian publik setelah diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Jumat, 2 Mei 2025.
Bahlil menginstruksikan Pertamina untuk menjaga kepercayaan masyarakat agar pangsa pasar (market share) perusahaan itu tidak mengalami penurunan.
KETUA Komisi VI DPR RI Anggia Ermarini, mengatakan momentum Ramadhan seharusnya dapat menjadi arena untuk refleksi dan introspeksi bagi seluruh elemen bangsa, termasuk Pertamina.
Ahok telah menjalani pemeriksaan sebagai saksi selama 8 jam dalam kasus dugaan tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diharapkan dapat buka-bukaan soal praktik korupsi Pertamina terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Sebagaimana diketahui kasus dugaan korupsi ini berpotensi merugikan negara sebesar Rp649,89 miliar.
Pemeriksaan Ahok dilakukan guna melengkapi petunjuk dari jaksa penuntut umum (JPU).
Kortas Tipikor Polri melanjutkan pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan rusun di Cengkareng, Jakarta Barat. Penyidik Polri menemukan bukti baru terkait rasuah tersebut.
KABAR Ibrahim Sjarief Asegaf, suami Najwa Shihab meninggal dunia, menjadi perhatian banyak kalangan. Beberapa tokoh ikut melayat seperti Basuki Tjahaja Purnama dan Anies Baswedan.
PENYIDIK Kejagung memeriksa Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, fokus pemeriksaan terhadap Ahok yakni kegiatan ekspor-impor minyak mentah dan produk kilang Pertamina
"Beberapa kita udah lapor. Ada yang kecium, ada yang enggak kecium. Itu dugaan ya, karena kan ada audit BPK, ada audit yang lain,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved