Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay berharap pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apabila terealisasi menyertakan pembangunan nasional sebagai agenda utama di dalamnya.
"Saya berharap jika pertemuan itu dilaksanakan, agenda utamanya adalah menata prioritas pembangunan nasional," kata Saleh dalam keterangan yang diterima di Jakarta, hari ini.
Dia meyakini bahwa Megawati yang merupakan Presiden Ke-5 RI itu memiliki saran dan masukan yang kontributif bagi pemerintahan Presiden Prabowo saat ini. "Apalagi, dalam sepuluh tahun terakhir, PDI Perjuangan ikut mengawal agenda pembangunan nasional," ucapnya.
Menurut dia, Megawati dan Prabowo perlu menegaskan pula komitmen bersama untuk berpihak pada kepentingan masyarakat kecil.
Dengan demikian, lanjut dia, agenda pembangunan sebanyak-banyaknya akan dilakukan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.
"Fundamental ekonomi kita harus didasarkan pada keadilan dan kesejahteraan sosial. Saya melihat ada titik temu antara Bu Mega dan Pak Prabowo dalam bidang ini. Ini yang perlu dipertegas. Masyarakat diminta untuk berpartisipasi dalam upaya mewujudkan tujuan ini," tuturnya.
Untuk itu, dia memandang rencana pertemuan Megawati dan Prabowo sebagai sesuatu yang baik dan perlu didukung oleh semua pihak.
"Semua tahu kalau Bu Mega dan Pak Prabowo itu sahabat lama. Sejauh ini, tidak pernah ada masalah di antara mereka karena itu tidak ada penghalang di antara mereka untuk bertemu," katanya.
Dia menambahkan bahwa silaturahim politik antartokoh bangsa harus dibudayakan sebab menjadi pertanda baik bagi kepentingan politik nasional, sebagaimana rencana pertemuan Megawati-Prabowo.
"Agenda positif seperti ini perlu dibumikan di seluruh level kepemimpinan. Apalagi, pileg, pilpres, dan pilkada sudah selesai. Saatnya sekarang kita bersatu kembali demi kepentingan bangsa dan negara," ucap dia.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Said Abdullah berharap Megawati segera bertemu dengan Presiden Prabowo sebelum partai berlambang kepala banteng moncong putih itu melaksanakan kongres pada April 2025.
"Sebagai tamu kehormatan pada kongres nanti, tentu sudah sewajarnya didahului oleh pertemuan Ibu Mega dengan Presiden RI Prabowo," ujar Said dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/1).
Menurut Said, Megawati sudah menegaskan saat pidato dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-52 PDI Perjuangan pada tanggal 10 Januari 2025 bahwa hubungannya dengan Prabowo masih dan terus terjalin dengan baik.(Ant/P-2)
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
Mensesneg menegaskan bahwa dalam pertemuan tersebut tidak dibahas mengenai isu perombakan kabinet. Termasuk kemungkinan masuknya kader PDIP ke dalam Kabinet Merah Putih.
pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penjajahan asing selaras dengan ideologi Presiden Prabowo Subianto yang sering berkata anti-asing
Karya foto Guntur dan lukisan Syandria dijual selama pameran berlangsung. Hasilnya untuk membantu kalangan wartawan, artis, musisi, politisi serta lainnya yang membutuhkan
"PDI-P punya kecondongan untuk merapat atas nama relasi personal yang baik antara Ibu Mega dan Pak Prabowo, atas nama kondisi PDI-P yang sedang babak belur, PDIP ingin menjadi mitra strategis,"
Reshuffle atau kocok ulang kabinet merupakan suatu keniscayaan jika Prabowo memandang kinerja para menteri tidak bagus.
Mulanya Wakil Gubernur Jakarta Terpilih Rano Karno tengah menuntun Megawati ke atas panggung acara untuk menunjukkan ragam lukisan hasil karya seniman di Jakarta.
Menurut Deddy, aspirasi itu hadir karena para kader melihat Megawati sebagai sosok kuat dan layak membawa PDI Perjuangan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Dalam ikrar tersebut, PDIP Yogyakarta mengusulkan agar Megawati Soekarnoputri kembali menjadi Ketua Umum PDIP.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved