Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengamat Yakin PDIP Tetap Bertahan

Tri Subarkah
10/1/2025 12:50
Pengamat Yakin PDIP Tetap Bertahan
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.(MI)

MEMASUKI usia ke-52 tahun, PDIP diyakini bakal tetap bertahan dalam kancah perpolitikan Tanah Air. Bayang-bayang kekalahan Pilpres 2024, gagal mengamankan kemenangan di kandang sendiri pada Pilkada 2024, maupun proses penegakan hukum yang menyasar elite partai tidak menciutkan nyali PDIP.

Pengajar ilmu politik pada UIN Jakarta sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno berpendapat, PDIP akan terus bertahan mengingat partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu masih berhasil mengunci hattrick alias tiga kali kemenangan Pileg sejak 2014 sampai 2024.

Padahal, lanjut Adi, pada Pileg 2024, PDIP telah ditinggal Joko Widodo yang diusung partai tersebut pada dua kali Pilpres, yakni 2014 dan 2019. "(PDIP akan) survive. Buktinya meski ditinggal Jokowi, PDI-P masih juara pileg, meski di pilpres babak belur," ujarnya kepada Media Indonesia, Jumat (10/1).

Terpisah, Direktur Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana, berpendapat bahwa PDIP merupakan satu dari sedikit partai politik di Indonesia yang mampu bertahan sejak era Orde Baru sampai saat ini. Ia menyinggung sejumlah hasil sigi dari lembaga survei yang justru mengungkap bahwa pemilih lebih tidak menyukai partai baru ketimbang partai lama.

 "Artinya makin mengakar partai-partai lama ke masyarakat. Lebih dari 20 tahunan setelah reforamsi, ternyata kan punya pasang surut lah semua partai, termasuk PDI-P. Naik turunnya di luar dan di dalam pemerintahan, tapi kalolu mau bicara ketangguhan, ya PDI-P," terang Aditya.

Menurutnya, arah politik PDIP selama kepemimpinan Megawati berbeda dibanding dengan Partai Golkar yang juga sama-sama partai tua. Saat kalah dalam kontestasi pilpres, misalnya, PDIP hampir tidak mau  masuk dalam pemerintahan. Ia tetap berposisi sebagai oposisi.

Hal tersebut berbeda dengan Golkar yang memegang prinsip untuk tetap berada dalam pemerintahan, sekalipun jagoan yang diusung saat pilpres kalah.

Terkait penetapan Hasto sebagai tersangka kasus suap yang melibatkan buronan Harun Masiku oleh KPK , Aditya mengatakan hal itu sebenarnya bukanlah masalah yang besar bagi PDIP. Pasalnya, saat masa Orde Baru, PDIP pernah mengalami situasi yang lebih sulit. Meski menyikapi proses penegakan hukum itu dengan keras, ianmenilai Megawati juga tetap terukur salam mengambil langkah.

"Jangan dianggap Bu Mega lagi enggak berporses. Mau pilihannya keras gaya preman? Atau pada sisi lain, dia juga mungkin bisa ngomong secara langsung ke Pak Prabowo, jangan begini begitu. Mungkin aja. Bargainnya apa, transaksinya apa," tandas Aditya.

Diketahui, PDIP akan merayakan HUT ke-52 di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, nanti siang. Menurut jadwal, Megawati bakal menyampaikan pidato politiknya dalam acara tersebut pada pukul 13.30 WIB. Ini merupakan pidato Megawati pertama kali sejak KPK menetapkan Hasto sebagai tersangka. (Tri/I-2)
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Cahya Mulyana
Berita Lainnya