Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TANTANGAN maritim Indonesia ke depan makin besar di tengah komitmen negara Indonesia dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan. Salah satu tantangan itu yakni menjaga kedaulatan Laut Natuna Utara dari gangguan kapal-kapal asing.
Pengamat Politik Adib Miftahul mengatakan, ke depan perlu sosok Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dengan kemampuan multidimensi yang kelak bakal menggantikan M Ali.
Dosen Fisip Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang ini, menilai salah satu kandidat potensial Kasal yang kelak bakal menggantikan M Ali yakni Laksamana Madya (Laksdya) TNI Erwin S Aldedharma.
Adib mengatakan kemampuan multidimensi Erwin cukup bagus, seperti dari sisi operasional, perencanaan, serta logistik, sehingga dinilai mampu menangani berbagai aspek pengelolaan TNI AL.
“Jabatan Wadanjen Akademi TNI menunjukkan kapasitasnya dalam mengelola organisasi besar dan membina kader perwira. Belum lagi, penghargaan yang diterima terlihat begitu kuat dedikasi dan kontrobusinya di TNI AL,” ungkapnya, Jumat (20/12).
Adib juga menilai Erwin memiliki rekam jejak, pengalaman strategis, dan kepemimpinannya di berbagai posisi penting.
“Dari sisi pengalaman strategis, ia pernah menjabat Pangkoarmada I dan Pangkogabwilhan I. Laksdya Erwin juga pernah memimpin operasi maritim di Laut Natuna Utara yang rawan konflik,” ungkap Adib.
Sebagai mantan Pangkogabwilhan I, kata Adib, Erwin memiliki pemahaman mendalam tentang wilayah strategis seperti Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Laut China Selatan. Ini relevan dengan prioritas pemerintah dalam menjaga kedaulatan maritim.
“Posisi sebelumnya juga mengasah kemampuan dalam merumuskan kebijakan jangka panjang, sehingga penting untuk meningkatkan kekuatan dan modernisasi armada TNI AL,” ungkap Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) tersebut.
Tidak hanya itu, di usianya yang relatif muda (54 tahun pada 2024) memungkinkan Erwin menjabat dengan durasi yang cukup untuk menerapkan program jangka panjang.
“Meski Laksdya Erwin memiliki kompetensi kuat menjadi Kasal karena ke depan tantangan maritim Indonesia yang makin besar, penunjukan Kasal adalah hak prerogatif Presiden dengan masukan dari Panglima TNI sesuai kebutuhan strategis nasional," pungkas Adib. (H-2)
Kabakamla Laksdya TNI Irvansyah disebut-sebut berpeluang menempati posisi Wakil Panglima TNI. Hal ini seiring dengan rencana pergantian kepemimpinan di jajaran TNI
Informasi yang berkembang di kalangan media, mencuat nama Laksdya Erwin dan Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Irvansyah sebagai calon Kasal.
Posisi Kasal harus paham program prioritas dari Presiden Prabowo terkait potensi Indonesia sebagai negara maritim.
Fokus diskusi antara lainketersediaan peralatan pendukung operasi TNI AL seperti kapal patroli, teknologi penginderaan jauh, dan surveillance yang belum memadai.
Pada 2021-2022 Laksdya Erwin menjabat sebagai Panglima Komando Lintas Laut Militer, kemudian menjadi Wadanjen Akademi TNI.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga sumber daya kelautan Indonesia dengan menggagalkan aksi pencurian ikan di Laut Natuna Utara.
Tanpa regulasi yang ketat, pengambilan pasir laut dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah.
Indonesia dan Tiongkok sedang menjajaki kerja sama untuk mendukung kepentingan ekonomi kedua negara di Laut Natuna Utara.
PEMERINTAH Tiongkok menyebutkan siap bernegosiasi dengan Indonesia terkait adanya klaim tumpang tindih di laut.
Masuknya CCG - 5402 di Laut Natuna Utara bukan pertama kali melainkan sudah beberapa kali selama Oktober 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved