Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kasus Gus Miftah Momen Prabowo Evaluasi Perilaku Bawahan

Tri Subarkah
05/12/2024 15:28
Kasus Gus Miftah Momen Prabowo Evaluasi Perilaku Bawahan
Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah(Dok.MI)

PENGHINAAN terhadap penjual es teh dan minuman yang dilakukan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah harusnya menjadi momen evaluasi seluruh bawahan Presiden Prabowo Subianto.

Peneliti Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal mengatakan, evaluasi yang perlu dilakukan oleh Prabowo terhadap jajaran perlu berfokus pada pembenahan perilaku. Sebab, evaluasi kebijakan memerlukan waktu yang cukup lama.

"100 hari ini bisa difokuskan pada behavior atau perilaku para pembantu presiden. Itu bisa dikerjakan oleh presiden langsung. Karena kalau kebijakan itu memang cukup lama, harus satu tahun," katanya kepada Media Indonesia, Kamis (5/12).

Ia menilai, tindakan Gus Miftah beberapa waktu lalu dalam acara pengajian di Magelang, Jawa Tengah, tidak mencerminkan seorang negarawan. Padahal, ketika sudah ditunjuk menjadi utusan khusus presiden, Gus Miftah terikat secara langsung maupun tidak langsung oleh etika publik dan etika kenegaraan.

Bagi Nicky, cara Gus Miftah memperlakukan pedagang es teh bernama Sunhaji itu tidak mencerminkan etika publik yang tinggi. Seharusnya, Gus Miftah dapat memperlakukan semua warga negara secara setara. 
"Menurut saya memang, ya, mumpung masih dalam range 100 hari pemerintahan Pak Prabowo, memang harus dievaluasi.

Ia mengatakan, evaluasi terhadap bawahan Prabowo itu tak hanya menyangkut soal Gus Miftah saja. Sebab, beberapa hari setelah dilantik, Menteri Desa Yandri Susanto juga sempat mengundang acara haul ibunya dengan menggunakan kop surat Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal.

"Minimal evaluasi itu ada lagi macam retreat yang di awal pemerintahan gitu loh. Evaluasi ke depan memang harus lihat performance-nya, perilakunya para pembantu presiden. Ini saja sebelum 100 hari aja udah mulai banyak kan yang aneh-aneh gitu," pungkasnya. (Tri/P-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya