Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyoroti tindakan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Hasan menegaskan sikap Gus Miftah terhadap pedagang es tidak selaras dengan pribadi Presiden Prabowo Subianto.
"Presiden Prabowo Subianto sangat menghormati dan menjujung tinggi adab terhadap siapapun," ujar Hasan dalam keterangan persnya, hari ini.
Prabowo, kata Hasan, sangat menghormati pedagang kaki lima. Khususnya masyarakat yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
"Beliau sangat menghormati para pedagang kaki lima, para petani, para nelayan, semua orang yang bekerja keras keluar dari rumah mereka, memeras keringat, yang mencari rezeki yang halal untuk kebutuhan keluarga mereka," terangnya.
Hasan juga menekankan saat ini Presiden Prabowo beserta jajaran Kabinet Merah Putih lengah bekerja maksimal untuk meringankan beban masyarakat kecil. Sehingga, ia menyangkan sikap tak terpuji yang dilakukan Gus Miftah.
"Kami dari Kantor Komunikasi Kepresidenan ikut menyayangkan kejadian yang kurang baik yang terjadi belakangan ini dan itu melibatkan utusan khusus Presiden Republik Indonesia," tandasnya.(Bob/P-2)
Menag Nasaruddin Umar berharap kasus yang menimpa Utusan Khusus Presiden Miftah Maulana atau dipanggil Gus Miftah menjadi pembelajaran agar pejabat bisa mengontrol diri di depan publik.
Seiring viralnya video Gus Miftah yang menimbulkan kritikan, muncul video lama Ustaz Abdul Somad atau biasa dikenal juga dengan inisialnya, UAS, saat ceramah dan ada pedagang es.
Yang bersangkutan dianggap telah melanggar sumpah jabatan, yang mesti seadil-adilnya dan selurus-lurusnya berpihak pada kepentingan rakyat sebagai pemilik mandat.
Dalam acara tersebut, Gus Miftah melontarkan ejekan menggunakan kata 'goblok' yang ditujukan kepada pedagang kaki lima atau PKL penjual es teh.
PENDAKWAH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menghina pedagang kaki lima atau PKL penjual es teh di acara tabligh akbar yang dihadirinya.
PENDAKWAH KH Ahmad Bahauddin atau Gus Baha enggan menanggapi terkait viralnya lontaran bernada menghina yang dilakukan Gus Miftah di sebuah pengajian di Magelang, Jawa Tengah.
Hanya saja, Gus Baha berkelakar bahwa dirinya adalah gus asli, artinya lahir dari orangtua yang mengasuh pondok pesantren, demikian pula kakek-kakeknya.
Miftah mengatakan keputusan ini diambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved