Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Rekam Jejak Luhut, Pengemban Dua Jabatan di Era Presiden Prabowo

Akmal Fauzi
23/10/2024 11:54
Rekam Jejak Luhut, Pengemban Dua Jabatan di Era Presiden Prabowo
Luhut Binsar Pandjaitan (kanan) danPrabowo Subianto saling memberi hormat usai menyampaikan testimoninya dalam peringatan ulang tahun Luhut Binsar Pandjaitan ke-76 di Jakarta, Kamis (28/9/2023).(MI/Susanto)

LUHUT Binsar Pandjaitan memiliki dua jabatan dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada Senin (21/10) Luhut dilantik sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional

Sehari setelahnya, Luhut diberi tugas Prabowo menjadi Penasihat Khusus Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan alasan mengapa Prabowo memberikan dua jabatan kepada Luhut Binsar Pandjaitan. Dasco menjelaskan bahwa kedua jabatan itu memiliki fungsi yang sama yaitu memberi masukan kepada Prabowo terkait ekonomi baik nasional maupun global.

“Kalau Pak Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional sama tugasnya itu memberikan masukan kepada presiden tentang ekonomk di nasional maupun global," kata dia.

Dia menambahkan bahwa tugas Luhut sebagai penasihat presiden tidak akan tumpang tindih dengan kementerian maupun lembaga lainnya. Dia menegaskan jika penasihat presiden akan memberikan masukan langsung kepada Presiden Prabowo untuk memberikan masukan terkait isunya masing-masing.

“Sehingga menurut saya itu enggak akan tumpang tindih karena penasihat khusus presiden itu tidak langsung turun ke kementerian,” kata dia.

Menteri di era dua presiden sebelumnya

Posisi ini semakin memperkuat rekam jejak karier Luhut dalam pemerintahan, setelah sebelumnya dia juga dipercaya menjabat menteri oleh dua presiden yang berbeda.

Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurahman Wahid alias Gus Dur, putra kelahiran Simargala, Huta Namora, Silaen, Toba Samosir, Sumatera Utara, 28 September 1947 itu dipercaya menjadi Menteri Perdagangan dan Industri pada 2000-2001.

Sebelum jadi menteri, Luhut merupakan Duta Besar RI untuk Singapura pada 1999-2000 setelah ditunjuk oleh Presiden B.J. Habibie pada awal era Reformasi.

Banyak jabatan di era Presiden Joko Widodo

Setelah lama tak berkiprah di pemerintahan, Luhut kembali dipercaya menjabat sebagai menteri oleh Presiden Joko Widodo. Pada periode pertama pemerintahan Jokowi, Luhut awalnya menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan selama hampir setahun.

Namun pada Agustus 2015, Luhut ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada Juli 2016, jenderal purnawirawan itu diangkat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.

Kemudian, dalam Kabinet Indonesia Maju tahun 2019, ia dipercaya oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi hingga akhir masa tugas kabinet tersebut.

Di era kepemimpinan Jokowi, Luhut sempat merangkap sejumlah jabatan selain jabatan menteru, di antaranya:

  1. Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
  2. Ketua Dewan Pengarah Penyelamatan 15 Danau Prioritas Nasional
  3. Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta-Bandung
  4. Koordinator PPKM Wilayah Jawa-Bali
  5. Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Di luar pemerintahan, Luhut saat ini juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) periode 2021-2025.

Karier dan penghargaan militer

Selama berkarier di militer, Luhut mendapat berbagai penghargaan. Selain meraih predikat lulusan terbaik Akademi Militer Nasional Angkatan 1970, dia juga menyandang predikat lulusan terbaik Akabri bagian darat dan mendapat penghargaan Adhi Makayasa pada 1970.

Luhut, yang pernah mengambil pendidikan Magister Administrasi Publik di George Washington University, Washington, Amerika Serikat, juga pernah meraih penghargaan Trofi Payung Emas 1971 serta lulusan terbaik Kursus Dasar Kecabangan Infanteri pada 1971.

Luhut juga merupakan pendiri dan komandan pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981), yang merupakan salah satu pasukan khusus penanggulangan terorisme terbaik di dunia.

Luhut juga merupakan Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus (Detasemen-86) Di Sektor Tengah Khusus (Osu, Frekueike, Laisorobai) Timor-Timur (1986). Ia meraih prestasi dan predikat sebagai Komandan Satgas Tempur Terbaik Timor-Timur.

Saat menjabat Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun, Jawa Timur, ia juga meraih penghargaan Komandan Korem Terbaik di Indonesia pada 1995.

Pada akhir masa kemiliteran, Luhut mendapat penghargaan Jenderal TNI Kehormatan pada 2000.  (Ant/P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya