Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku belum mendengar kabar Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengharapkan mendapat banyak jatah kursi menteri pada kabinet pemerintahan mendatang.
"Siapa yang ngomong itu? Saya belum dengar ya," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.
Hal itu disampaikannya merespons pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eko Hendro Purnomo yang menyebut partainya berharap mendapat jatah kursi menteri sebanyak-banyaknya pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga : Kabinet Prabowo-Gibran Diumumkan 5 Hari sebelum Pelantikan
"Saya belum dengar komennya ini kan baru dengar dari media, nanti saya tanya langsung saja Mas Eko benar enggak begitu," ucapnya.
Dia juga mengaku belum mengetahui kabar terkait tiga kader PDI Perjuangan yang diisukan akan mendapat jatah kursi menteri pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dia mengaku pihaknya belum pernah melakukan pertemuan dengan elite PDIP guna membicarakan hal tersebut.
Baca juga : Golkar Sebut Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran Bisa Lebih Cepat Jalankan Fungsi Pemerintah
"Ya, kalau sampai dengan hari ini justru saya juga masih menunggu atau kemudian mencari info-info apakah itu benar atau enggak karena ini memang dari kemarin agak ramai media yang tanya," katanya.
Dia menyebut akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Jumat sore untuk mengkonfirmasi perihal kabar tersebut.
"Nah, saya belum sempat ketemu Pak Prabowo mungkin nanti sore saya ketemu saya akan tanyakan," kata dia
Baca juga : NasDem Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bukan Sekadar Akomodatif
Sebelumnya, Kamis (3/10), Sekjen PAN Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio menyebut partainya ingin mendapat jatah kursi menteri sebanyak-banyaknya pada pemerintahan Prabowo-Gibran sebab PAN sudah memberikan dukungan kepada Prabowo selama 15 tahun.
“Ya, kalau kami sih maunya sih sebanyak-banyaknya lah, kan karena kami sudah 15 tahun dengan beliau, dan kami sudah banyak menemani Bapak Prabowo dari tiga periode sebelumnya,” kata Eko di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Dia lantas berkata, “Kalau ditanya maunya, ya tentunya PAN berharap mendapatkan yang signifikan dengan hasil jerih payah yang kita lakukan terhadap Bapak Prabowo."
Baca juga : Dasco Sebut Jatah Kursi Gerindra di Kabinet Prabowo Sedikit
Dia menyebut bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas sudah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk membahas jatah menteri.
Dia pun tak menepis kabar yang menyebut Zulhas akan kembali ditunjuk menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) pada pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Ya artinya kan pastinya akan diprioritaskan. Kalaupun dapat, ya itu adalah kita akan wakafkan untuk orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Lalu yang kedua profesional di bidangnya,” kata dia.(Ant/P-2)
Kabinet wajib dapat menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat. Jika dinilai kurang memuaskan, ia menspekulasi reshuffle kabinet bisa terjadi.
Kabinet Prabowo sudah bekerja selama kurang lebih 20 hari setelah dilantik sejak 20 Oktober 2024.
Ketua Komisi XIII DPR itu juga memastikan belum memiliki arah bakal menempatkan kader di kabinet setelah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan sekian lama.
Prabowo dan jajaran Kabinet Merah Putih bermalam di kawasan Akademi Militer untuk melanjutkan kegiatan retreat pada Jumat (25/10).
Selvi Ananda dan Nagita Slavina memilih kebaya bermodel kutu baru modifikasi, sementara Menkomdigital Meutya Hafid mengenakan kebaya kartini.
Wildan juga mengalami pemerasan hingga Rp500 juta untuk membiayai pesta seniornya.
ANGGOTA Komisi IV DPR, Ajbar Abdul Kadir, memastikan mencapai target yang disampaikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas).
KETUA Umum PKB Muhaimin Iskandar merespons dukungan Partai Amanat Nasional (PAN) terhadap Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden Prabowo Subianto pada pilpres 2029
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus menyebut keputusan PAN untuk mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2029 adalah hal yang wajar.
NasDem menghormati dukungan PAN kepada Prabowo. Namun, masih terlalu dini untuk berbicara soal kontestasi presiden di 2029.
Bagi PDIP, lanjut Deddy, saat ini bicara soal 2029 terbilang aneh karena masih terlalu dini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved