Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PENGAMAT politik Citra Institute Efriza menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang disebut hanya akan memilih pembantu yang berkeringat bersamanya di Pilpres 2024 sekaligus menjadi bantahan terhadap isu reshuffle yang ramai di publik.
Menurutnya, pesan itu menegaskan bahwa pemerintahan saat ini solid dan tidak sembarangan memasukkan figur yang tidak punya kontribusi langsung dalam pemenangan Prabowo-Gibran.
"Ini menunjukkan banyak orang yang terobsesi ingin berada di kabinet, sebagai pembantu Presiden, tetapi tidak sadar diri, malah membangun narasi adanya isu reshuffle, sehingga mengganggu soliditas dari kabinet," ujar Efriza saat dihubungi, Jumat (8/8).
Ia menjelaskan, istilah berkeringat bisa dimaknai sebagai simbol bahwa Prabowo ingin menghindari masuknya figur-figur titipan, baik dari lingkaran mantan Presiden Jokowi maupun pihak lain yang dianggap tidak sejalan. Situasi ini, menurut Efriza, tidak lepas dari persepsi publik bahwa ada dua poros kekuatan, yaitu Prabowo sebagai presiden dan Jokowi yang tetap punya pengaruh kuat.
Terkait siapa yang disindir, Efriza menilai pernyataan itu bisa ditujukan pada orang-orang yang merasa dekat dengan Presiden, Jokowi, atau Gibran, lalu berusaha merangsek masuk ke kabinet. "Sindiran ini juga memungkinkan sikap tegas Prabowo, yang tidak akan berkoalisi dengan PDIP sehingga PDIP dan presiden sekadar sinergi saja dalam pembuatan kebijakan atau keputusan," jelasnya.
Efriza juga melihat sikap Prabowo selaras dengan pidato Megawati di Kongres PDIP yang melarang kadernya masuk kabinet, kecuali siap mengembalikan KTA partai. "Pernyataan Prabowo memungkinkan untuk menjelaskan pemerintahan solid tidak akan melakukan reshuffle," pungkas Efriza. (P-4)
ISU mengenai orang yang tidak berkeringat dan disebut ingin masuk ke dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto tak memiliki implikasi politik secara nyata
Hasan Nasbi mengungkapkan, Kabinet Merah Putih yang berada di bawah kemudi Presiden Prabowo Subianto cukup solid dan kompak.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tidak akan melakukan perombakan atau reshuffle Kabinet Merah Putih. Sejumlah menteri yang mengikuti sidang Kabinet Paripurna buka suara
“Saya tidak ada rencana mau reshuffle. Sementara saya menilai tim saya bekerja dengan baik. Kita buktikan minggu demi minggu hasil capaian yang kita lakukan,”
PROSES penyusunan anggaran belanja dan strategi pembangunan Tahun 2026 serta RAPBN 2026 saat ini sedang berlangsung.
Kabinet wajib dapat menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat. Jika dinilai kurang memuaskan, ia menspekulasi reshuffle kabinet bisa terjadi.
Kabinet Prabowo sudah bekerja selama kurang lebih 20 hari setelah dilantik sejak 20 Oktober 2024.
Ketua Komisi XIII DPR itu juga memastikan belum memiliki arah bakal menempatkan kader di kabinet setelah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan sekian lama.
Prabowo dan jajaran Kabinet Merah Putih bermalam di kawasan Akademi Militer untuk melanjutkan kegiatan retreat pada Jumat (25/10).
Langkah Presiden Prabowo Subianto yang memberikan pembekalan kepada para menteri di Kabinet Merah Putih adalah sebagai upaya untuk menyatukan visi misi dan menciptakan soliditas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved