Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
AMANDEMEN Undang-Undang Dasar 1945 dimaksudkan untuk mengubah atau menyempurnakan UUD 1945, yang merupakan dasar negara Indonesia.
Amandemen dilakukan melalui ketentuan UUD 1945 itu sendiri, yaitu melalui pembentukan rancangan undang-undang (RUU) yang diusulkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan disetujui oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Amandemen UUD 1945 sendiri telah ditetapkan dalam Pasal 37 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan MPR RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Tata Tertib MPR RI. Permintaan perubahan pasal UUD ini harus diajukan secara tertulis.
Baca juga : Perlu Amendemen, Cak Imin Sebut UUD 1945 Saat Ini masih Banyak Kekurangan
Proses amandemen dijalankan secara bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Usulan Perubahan
2. Pemeriksaan dan Keputusan
Baca juga : Haedar Nashir: Pancasila Harus Menjadi Fondasi Bangunan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
3. Sidang Paripurna MPR
Menurut sejarah terdapat empat kali perubahan UUD 1945 melalui proses amandemen, amandemen tersebut merupakan amandemen terhadap UUD 1945 tanpa mengubahnya secara keseluruhan.
Berikut hasil Amandemen UUD 1945:
Baca juga : 5 Kedudukan Pancasila sebagai Dasar Negara, Makna dan Penjelasan
1. Amandemen UUD 1945 Pertama
Amandemen pertama UUD 1945 disahkan melalui keputusan SU MPR 14 hingga 21 Oktober 1999. Dalam amandemen ini terdapat 9 pasal, yaitu pasal 5, pasal 7, asal 9, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, Pasal 17, Pasal 20 dan Pasal 21.
Bentuk amandemen ini adalah untuk mengurangi kekuasaan Presiden, dengan mengubah sistem pemerintahan dari eksekutif yang kuat menjadi sistem pemerintahan yang lebih efisien antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Baca juga : Isi dan Makna Pasal 1 Ayat 1 Hingga 3 UUD 1945
2. Amandemen UUD 1945 Kedua
Berlangsung dalam Sidang Tahunan MPR pada 7 hingga 18 Agustus 2000, Amandemen kedua membawa perubahan terkait berbagai aspek, seperti wewenang dan posisi pemerintah daerah, peran dan fungsi DPR, serta penambahan mengenai hak asasi manusia.
Inti dari Amandemen ini adalah mencerminkan pentingnya otonomi daerah dan pengakuan terhadap satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus, serta hak-hak tradisional masyarakat dalam hukum adat.
Selain itu, amandemen kedua ini mengatur lebih jauh tentang NKRI sebagai negara kepulauan, perluasan jaminan konstitusional hak asasi manusia, sistem pertahanan dan keamanan negara. Kemudian pemisahan struktur dan fungsi TNI dengan Polri, serta pengaturan bendera, bahasa, lambang negara, dan lagu kebangsaan.
3. Amandemen UUD 1945 Ketiga
Amandemen ketiga UUD 1945 disahkan melalui Sidang Tahunan MPR 1 hingga 9 November 2001 pada tanggal 10 November 2001. Amandemen ini terdiri dari perubahan pada 23 pasal dan 3 bab tambahan.
Inti dari perubahan yang dilakukan pada amandemen ketiga ini adalah sebagai bentuk penegasan bahwa Indonesia adalah negara demokratis yang berdasarkan hukum konstitusional, dan perubahan kewenangan MPR, kepresidenan, impeachment, keuangan negara, dan kekuasaan kehakiman.
4. Amandemen UUD 1945 Keempat
Berlangsung dalam sidang umum MPR dari 1 hingga 9 Agustus 2002, Amandemen jeempat ini melibatkan 2 bab dan 13 pasal. Kemudian inti dari amandemen UUD 1945 keempat ini adalah DPD masuk sebagai bagian dari MPR, penggantian Presiden, pernyataan perang, perdamaian dan perjanjian, bank sentral, mata uang, pendidikan kebudayaan, kesejahteraan sosial, perekonomian nasional, serta perubahan UUD.
Setelah amandemen UUD 1945, istilah “batang tubuh” diganti menjadi “pasal-pasal,” dan struktur konstitusi mengalami perubahan yang signifikan.
Saat ini, struktur konstitusi pasca amandemen adalah sebagai berikut:
Amandemen UUD 1945 merupakan langkah penting dalam memastikan UUD 1945 berkelanjutan dan disesuaikan dengan perubahan zaman.
Melalui keempat amandemen tersebut, telah dilakukan perubahan signifikan terhadap konstitusi yang mencerminkan semangat demokrasi, hak asasi manusia, dan otonomi daerah. (Z-1)
Try Sutrisno menyebut kaji ulang terhadap UUD 1945 merupakan kebutuhan mutlak jika Indonesia ingin tetap eksis dan mencapai cita-cita luhur Indonesia Emas 2045
PERUBAHAN Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945) harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
KETUA Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menginginkan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) menjadi lembaga tertinggi negara
ANGGOTA Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat, Benny K Harman merespons wacana amendemen UUD 1945. Benny menjelaskan wacana amendemen kelima muncul dari hasil evaluasi oleh badan pengkajian MPR.
Formappi mengapresiasi gerak cepat dan keberanian Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI dalam menjatuhkan sanksi kepada anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet
Pancasila disahkan sebagai dasar negara pada tanggal berapa? Temukan jawabannya di sini! Pelajari sejarah konstitusional & maknanya bagi Indonesia. Klik sekarang!
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara: dari sidang BPUPKI hingga disahkan! Simak sejarah singkat & tokoh pentingnya di sini! Penasaran? Klik!
Pancasila resmi jadi dasar negara sejak kapan? Cari tahu jawaban yuridisnya di sini! Fakta penting & sejarah Pancasila yang wajib kamu tahu. Klik sekarang!
Konstitusi menjadi pijakan utama yang menentukan arah perkembangan hukum serta menjaga kestabilan dan keberlangsungan negara.
Peringatan Hari Lahir Pancasila perhatian bukan pada ritual peringatan, namun semestinya pada komitmen menjadikan nilai dasar Pancasila itu sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved