Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

PKB Tuding PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU

Fachri Audhia Hafiez
12/8/2024 16:28
PKB Tuding PBNU Lebih Banyak Menyimpang dari Khittah NU
Nasi tumpeng dihiasi dengan logo NU dan PKB(ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini menyimpang dari garis perjuangan atau khittah NU. Hal itu disampaikan merespons perseteruan PBNU dengan PKB.

"Karena PBNU hari ini lebih banyak menyimpang dari khittah Nahdhatul Ulama," kata Jazilul dalam diskusi mingguan MPR RI bertajuk 'UU Ormas dan UU Parpol Bisakah Saling Intervensi?' di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari ini.

Jazilul mengatakan bahwa PBNU sudah menyimpang terlihat dari upaya mengambil PKB saat ini. Padahal, kewenangan PBNU sebagai ormas sedangkan PKB adalah partai politik (parpol).

Baca juga : PBNU Sebut Konflik dengan PKB Tidak ada yang Serius

Wakil Ketua MPR itu menuturkan bahwa memang terdapat dewan pendiri partai politik (parpol). Pendiri PKB dalam hal ini PBNU.

"Tapi setelah partai politik itu berjalan, dewan pendiri tidak punya kendali. Nah demikian juga dengan PKB yang didirikan oleh partai ulama yang kebetulan difasilitasi oleh PBNU ketika itu. Bukan PBNU hari ini," ucap Jazilul.

Jazilul mengatakan PKB sejatinya tetap membawa visi keulamaan dalam tugas mandat perjuangan politik. Sehingga, hal itu membawa PKB meraih capaian politik yang ditargetkan.

Baca juga : Wapres Ma’ruf Siap Jadi Juru Damai Konflik PKB - PBNU

"Makanya PKB ini menjadi partai yang hari ini Alhamdulillah di 2024 menjadi partai nasional yang berhaluan Ahlu Sunnah Walajama'an terbesar di Indonesia. Dengan 68 kursi dan ribuan anggota DPRD kabupaten kota. Semuanya mengusung spirit perjuangan Ahlu Sunnah Walajama'an di rangka politik," kata Jazilul.

PBNU, lanjut dia, juga membawa visi keulamaan. Namun, dengan kapasitas tugas yang berbeda dari ranah politik.

"Sementara PBNU visi keulamaan juga, tapi visi keumatan, membangun madrasah, membangun pondok pesantren, membangun sarana-sarana keumatan lainnya," ucap Jazilul.(P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya