Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENYEBARAN paham radikalisme dan terorisme kerap dilakukan melalui grup sosial media (sosmed). Grup-grup itu disebut Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah di-takedown Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
"Sudah banyak grup-grup sosial media ataupun website website yang kita laporkan yang sudah di-takedown atau dilakukan tindakan baik dari Humas Polri maupun dari Menkominfo," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (7/8).
Aswin menuturkan secara teknis penyelidik Densus 88 atau unit intelijen yang bekerja di Densus 88 dan unit penyidik terus melakukan monitoring. Baik secara fisik jaringan-jaringan yang sudah dikenal, termasuk konten-konten di internet.
Baca juga : 3 Tersangka Teroris ISIS Teradikalisasi Lewat Sosmed, Masyarakat Diminta Waspada
Monitoring ini dilakukan bekerja sama dengan Mabes Porli dan Menkominfo. Penangkapan-penangkapan yang dilakukan terhadap tersangka terorisme disebut hasil dari monitoring tersebut.
"Jadi, kita melakukan seperti skrining atau monitoring dari grup-grup yang memang memiliki aktivitas terkait propaganda teror atau propaganda ISIS khususnya," tutur Aswin.
Adapun Densus menangkap remaja 19 tahun berinisial HOK di Batu, Malang, Jawa Timur, Rabu (31/7). HOK hendak melakukan bom bunuh diri di tempat ibadah di Batu. HOK terafiliasi dengan ISIS setelah terpapar di sosial media. Dia masuk ke dalam grup percakapan Telegram berbayar yang dikelola dari luar negeri.
Baca juga : KPAI: 4 dari 19 Anak Korban Eksploitasi di X dan Telegram Telah Dapat Pendampingan
Meski tak pernah bertemu langsung dengan anggota grup, dia kerap mendapatkan materi seputar aksi terorisme. Bahkan, dia belajar merakit bom dari video tutorial yang dikirimkan lewat Telegram tersebut.
Selang tujuh hari, Densus 88 menangkap dua teroris yang juga pendukung ISIS di Jakarta Barat, Selasa (6/8). Keduanya berinisial RJ dan AM. Mereka juga sempat merakit bom sebelum ditangkap. RJ dan AM tidak masuk dalam jaringan teror aktif, melainkan aktif mengunggah narasi hingga propaganda ISIS di media sosial miliknya.
Di samping itu, meski sama-sama terpapar lewat sosial media, teroris di Batu dan Jakarta Barat dipastikan tidak berkaitan. Sebab, sosial media grup dan laman-laman atau website yang diakses terkait terorisme oleh tersangka di Batu dan Jakbar berbeda.
Fenomena ini menunjukkan bahwa banyak grup-grup yang mencoba merekrut anggota teroris tanpa ketemu fisik. Melainkan, hanya melalui grup-grup sosial media atau pun propaganda di internet yang mereka miliki. (J-2)
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Grooming adalah tindakan sistematis yang dilakukan pelaku (groomer) untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan kendali atas korban dengan tujuan eksploitasi, sering kali seksual.
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat meminta kepada para pemohon visa pelajar dan peserta pertukaran dalam kategori visa nonimigran F, M, dan J membuka akses media sosial.
SEORANG model dan talent asal Jakarta, Rafika Aulia Putri, menjadi korban pencemaran nama baik dan fitnah yang diduga dilakukan oleh Eha Adistia Suri.
Status laporannya sudah naik ke tahap penyidikan. Minggu lalu, ia pun hadir di Polda Metro Jaya untuk memberikan keterangan sebagai pelapor.
Pemerintah AS mewajibkan calon mahasiswa asing untuk membuka akun media sosial mereka secara publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved