Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEPALA Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono memastikan modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) akan terus dilakukan TNI AU. Modernisasi dilakukan guna menjaga kawasan udara NKRI.
TNI AU telah menerima delapan unit pesawat H225 Caracal serta lima pesawat transport Super Hercules C130 tipe J.
"Pesawat Boeing masih berproses mendapatkan dua, untuk pesawat heli yang H225 juga berikutnya akan ada lagi yang konfigurasi VIP. Jadi yang delapan konfigurasi untuk kargo dan yang berikutnya untuk VIP," terang KSAU usai memimpin upacara peringatan Hari Bakti ke-77 TNI AU di Lapangan Dirgantara AAU, DIY, Senin (29/7).
Baca juga : Kekuatan Udara Elemen Vital Strategi Pertahanan Nasional
TNI AU juga akan kedatangan pesawat tempur Rafale buatan Prancis secara bertahap mulai awal tahun 2026 sampai genap 42 pesawat. Sejumlah pesawat nirawak CH-4 buatan Tiongkok serta Anka buatan Turki juga akan menambah kekuatan TNI AU.
TNI AU jug telah melakukan pembaruan berbagai jenis pesawat tempur, di antaranya F-16 dan Sukhoi. "Akhir tahun ini mudah-mudahan lengkap semua pesawat sudah di-upgrade," lanjut KSAU.
Ia juga memastikan, pergerakan pesawat yang melintas di wilayah Indonesia semua akan dapat terpantau radar pertahanan. TNI AU akan mendatangkan 25 radar pertahanan udara, di mana 13 unit merupakan buatan Thales, Prancis, dan 12 unit buatan perusahaan asal Ceko, Excalibur Army.
Baca juga : TNI AU Terus Berupaya Tingkatkan Alutsista
Dari 25 radar itu, sebagian digunakan untuk menggantikan radar yang dianggap teknologinya sudah mulai ketinggalan dan sebagian dipasang di daerah yang selama ini belum terjangkau radar pertahanan udara.
"Ke depan tidak ada lagi area Indonesia yang tidak bisa ter-cover oleh radar. Semua pergerakan pesawat yang masuk ke wilayah Indonesia semuanya akan terlihat di radar," terang dia.
KSAU mengungkapkan kompleksitas tantangan perang modern yang semakin meningkat akibat adanya dinamika geopolitik global, perkembangan teknologi disruptif yang semakin cepat, seperti lethal autonomous weapon system dan pemanfaatan quantum technology untuk pertahanan.
Baca juga : Intip Seru dan Gagahnya Parade Alutsista dalam Peringatan HUT ke-78 TNI di Jakarta
Selain itu, ancaman perang non-tradisional juga menjadi tantangan yang dihadapi. Meski tidak menggunakan kekuatan senjata, ancaman perang tersebut memiliki dampak signifikan terhadap kestabilan negara.
"Hal ini menuntut TNI AU untuk senantiasa beradaptasi melalui pengembangan kapabilitas dan profesionalisme Angkatan Udara," kata KSAU.
Menyikapi hal tersebut, TNI Angkatan Udara, dengan dukungan pemerintah, akan terus melaksanakan modernisasi alutsista dan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Saya yakin dengan meneladani patriotisme para pendahulu Angkatan Udara, kita akan mampu mewujudkan Angkatan Udara yang Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis, untuk Indonesia Maju," tutup dia. (Z-3)
Fregat Merah Putih (MPF140) dibangun berdasarkan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan diklaim sebagai salah satu dari empat fregat jenis Arrowhead 140 tercanggih
KEKUATAN militer dan pertahanan yang tangguh menjadi kunci untuk menjaga kedaulatan negara di tengah rivalitas antarnegara dan geopolitik global yang semakin tidak stabil.
Orang nomor satu di Indonesia itu juga menyebut negara yang tidak berinvestasi dalam industri pertahanan akan menjadi bangsa budak.
Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan.
Indonesia dan Prancis akan memperkuat kemitraan strategis di sektor pertahanan melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI) yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, (28/5).
Presiden Prabowo menekankan untuk memperluas kerja sama dengan Pemerintah Prancis di bidang pertahanan terutama modernisasi alutsista.
Radar adalah program global Spotify agar para seniman pendatang baru bisa menjangkau lebih banyak pendengar.
Indonesia membeli 25 radar baru dari Prancis yang dikirim secara bertahap. Guna mengoptimalkan penggunaan radar baru itu, TNI AU juga mengirim personel untuk belajar langsung ke Prancis.
Alur Laut Kepualauan Indonesia (ALKI) I yang mencakup Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Jawa, serta Laut Natuna.
Selain Rafale, TNI AU juga bakal menerima pesawat pengangkut buatan Airbus bertipe A400M.
TNI Angkatan Udara, memperkuat pertahanan negara dengan membangun Satuan Radar (Satrad) baru, di Desa Bontoparang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved